Betun, Vox NTT- Badai el nino mengakibatkan musim kemarau lebih panjang dari biasanya. Ini menyebabkan kekeringan terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia. Tak terkecuali di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur.
Bagi petani tentu fenomena El Nino membawa malang. Sebab terjadi gangguan musim tanam, banyaknya penyakit dan hama tanaman, penurunan kualitas tanaman dan ketidakstabilan harga produk pertanian.
Namun hal ini tidak berlaku bagi Samuel Fahik dan istrinya Dies Susianawati. Berkat kegigihan dan semangat yang luar biasa dalam bertani, keduanya berhasil mendapatkan air yang cukup untuk mengairi sawah dan lahan hortikultura di Desa Kamanasa, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka.
Sebelumnya, dengan alat seadanya yang masih manual, pasutri yang hobi bertani ini rupanya mengebor air dalam tanah untuk mendapatkan sumber air.
Di bawah terik matahari yang membakar kulit, tim pencari sumber air berhasil mendapatkan sumber air yang cukup bagus untuk mengairi sawah dan lahan hortikultura.
Namun hal itu ternyata kurang maksimal untuk mengairi lahan tiga hektare yang dikelola Samuel Fahik dan istrinya. Samuel Fahik selalu ada ide cemerlang menjawab kebutuhan air untuk tanaman padi dan hortikulturanya.
Samuel Fahik akhirnya menarik kabel listrik ke lahan miliknya. Tidak tanggung-tanggung, dirinya membeli tiang listrik (pipa) sebanyak 15 batang dan mulai mengurai kabel listrik sepanjang 600 meter.
“Gunanya, selain untuk penerangan saat malam hari, listrik yang ada untuk dinamo agar bisa menyedot air dan mengairi tanaman yang ada. Mesin pompa dari sumur bor saja tidak cukup,” kata Samuel Fahik kepada VoxNtt.com, belum lama ini.
Samuel Fahik mengaplikasikan mesin pompa Yamamax pro DB 402 untuk mengairi sawah dan lahan hortikultura dari sumur bor yang beberapa waktu lalu dibornya.
“Makanya saya tarik listrik ke sawah maksudnya mau pakai begitu alat ini. Banyak orang di sekitaran sawah saya bilang ini ide bagus, kami butuh solusi seperti itu,” ujar Samuel Fahik.
Diketahui, ide cemerlang dari Samuel Fahik itu bukan hanya dinikmati oleh dirinya sendiri. Hal ini berdampak baik untuk petani di sekitarnya.
“Kita bantu para petani juga di sekitarnya. Saluran air kering, kami ada solusinya,” ungkap Samuel Fahik pemilik usaha percetakan Sanxel Group sekaligus Caleg PKB Dapil l Malaka nomor 4.
Samuel berharap agar Pemerintah Kabupaten Malaka dalam hal ini dinas pertanian juga dapat memberikan solusi konkret terkait kekeringan akibat badai El Nino ini untuk para petani.
“Jangan salahkan alam. Kita harus kuat menghadapi alam ini untuk bisa bertahan hidup. Mari memakai ide untuk bantu para petani,” ujar Samuel Fahik.
Penulis: Frido Umrisu Raebesi