Betun, Vox NTT- Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka menggelar workshop kader posyandu dalam penyelenggaraan penimbangan, posyandu dan kunjungan rumah di Aula Paroki Betun, Rabu (01/11/2023).
Kegiatan itu melibatkan 600 kader posyandu dengan masing-masing perincian sebagai berikut: Kecamatan Wewiku 155 yang berasal dari Puskesmas Weoe 85 orang dan Puskesmas Alkani 70 orang, Kecamatan Malaka Tengah 240 orang dan semuanya dari Puskesmas Betun, serta Kecamatan Laenmanen 205 yang berasal dari Puskesmas Uabau 80 orang dan Puskesmas Nurobo 125 orang.
Dalam sambutannya, Bupati Malaka Simon Nahak mendukung kegiatan dinas kesehatan itu.
“Pesan saya selaku Bupati Malaka, pelayan kesehatan yang harus dijaga adalah profesionalitas, kerja dengan disiplin, fokus menjadi pelayan yang baik terhdap masyarakat,” ujar Simon.
Bupati bergelar doktor hukum itu juga menyampaikan secara khusus untuk mencegah stunting lewat kader posyandu.
“Kawal ibu hamil secara baik khusus kesehatan ibu hamil harus dijaga hingga melahirkan anak yang sehat terutama dijaga secara ketat agar anak yang lahir tidak tergolong anak stunting, maka giat penimbangan hrs dilakukan secara teratur untuk membantu mencegah stunting di Malaka,” ungkap Simon.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Kabupaten Malaka, dr. Lina menjelaskan, pelatihan ini bertujuan untuk memberikan edukasi sekaligus praktik bagi kader posyandu.
Hal ini agar seluruh kader posyandu dapat meningkatkan kompetensi dalam implementasi layanan primer di seluruh siklus hidup masyarakat.
“Jadi tiga hari ke depan itu pelatihan di Kantor Camat Wewiku, lalu selanjutnya di Kantor Camat Laenmanen dan terakhir di Kantor Camat Malaka Tengah. Nanti kunjungan rumah masyarakat di wilayah puskesmas masing-masing,” kata dr. Lina kepada VoxNtt.com.
Data yang diperoleh Voxntt.com, total seluruh kader Posyandu di Kabupaten Malaka ini berjumlah 2.400 dari 479 posyandu.
“Tahun depan kami upayakan pelatihan 600 kader lagi agar secara bertahap semua kader dapat terlatih dengan sistem yang baru ini,” ungkap dr. Lina.
Kadis Lina juga berharap agar kegiatan ini didukung dari lintas sektor khususnya kepala desa lewat Dinas PMD agar dapat menyediakan anggaran untuk pelatihan kader posyandu.
Penulis: Frido Umrisu Raebesi