Ruteng, Vox NTT- Sebanyak 81 lulusan Program Studi D-III Kebidanan dari Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Unika St. Paulus Ruteng mengikrarkan sumpah bidan, Rabu sore (08/11/2023). Terpantau, ikrar ini berlangsung khidmat.
Sumpah bidan ini dianggap sebuah momen bersejarah yang menjadi satu rangkaian dengan kegiatan wisuda sarjana dan ahli madya Unika St. Paulus Ruteng yang akan berlangsung pada Sabtu (11/11/2023) mendatang.
Acara pengucapan sumpah bidan yang digelar Aula Gedung Utama Timur (GUT) Lantai 5 Kampus Unika Ruteng itu menjadi langkah awal bagi para lulusan untuk memasuki dunia profesi bidan dengan semangat dan komitmen tinggi.
Mereka berjanji untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai tenaga kesehatan dengan penuh dedikasi dan profesionalitas.
Dalam acara yang berlangsung khidmat ini, pengambilan sumpah bidan dilakukan oleh Dekan FIKes Unika Santu Paulus Ruteng, Pastor David Djerubu, SVD.
Ia menyampaikan pesan inspiratif kepada para lulusan, di mana mendorong mereka untuk selalu berusaha memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat.
“Dengan sumpah bidan ini, Anda semua telah berkomitmen untuk melindungi, merawat, dan menyelamatkan nyawa ibu dan bayi. Kalian harus bisa mewujudkan hal-hal yang sudah kalian ucapkan dalam sumpah tadi. Jadilah bidan yang profesional, berintegritas, dan selalu belajar untuk memberikan yang terbaik,” ujar Pastor David.
Selain dihadiri oleh Dekan FIKes, acara ini juga turut dihadiri oleh Keprodi D-III Kebidanan serta Pengurus Cabang Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Manggarai. Para hadirin dari IBI memberikan dukungan dan semangat kepada para lulusan, menjadikan momen tersebut semakin berkesan.
Keprodi Kebidanan Unika Ruteng, Silfia Angela Norce Halu dalam sambutannya menjelaskan makna hakiki sumpah bidan.
“Sumpah bidan merupakan ikrar yang diucapkan seorang bidan sebagai wujud kesungguhan dan tangung jawab sebagai tenaga kesehatan. Dalam sumpah itu terkandung makna bahwa seorang bidan memiliki tekad dan niat yang kuat dalam bertugas sambal membentengi diiri dari perbuatan tercela dan taat pada aturan, moralitas, dan etika,” tegasnya.
Oce, demikian ia biasa disapa, menjelaskan tema yang diangkat dalam sumpah bidan kali ini yakni “menjadi bidan yang transformatif, kolaboratif, dan berkarakter”.
Bidan yang transformatif berarti ia selalu melaksanakan pelayanan berbasis data dan inovasi, bukan mitos.
Lalu, bidan yang kolaboratif artinya bidan harus bisa bekerja sama dengan tenaga Kesehatan lain dalam mlaksanakan tugasnya.
Dan bidan yang berkarakter berarti bidan yang bekerja secara professional, etis dan humanis.
Pengambilan sumpah bidan juga disaksikan rohaniwan Katolik, RP. Raymundus Beda, SVD. Hal ini menambah nuansa keagamaan dan kekhidmatan dalam acara tersebut.
Para lulusan D-III Kebidanan, FIKes Unika Santu Paulus Ruteng diharapkan akan menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu dan bayi di wilayah mereka.
Dengan semangat sumpah bidan yang telah diucapkan mereka siap menghadapi tantangan dan tanggung jawab besar dalam profesi bidan.
Penulis: Leo Jehatu