Oleh: Mersiana Vika
Mahasiswi Semester III STIPAS St. Sirilus Ruteng
Jujur itu mudah diucapkan tetapi berat itu dilaksanakan. Jujur itu lebih berkaitan dengan komitmen seseorang. Jika komitmen pribadinya lemah, ia akan melakukan banyak hal yang merugikan demi meraup keuntungan.
Mengapa jujur saya identikkan dengan perempuan? Inilah yang mau dibedah.
Di satu sisi politik adalah seni untuk para pelaku yang terlibat di dalamnya. Seni tersebut bisa dimainkan secara dramatis, baik oleh pelaku laki-laki maupun pelaku perempuan.
Perempuan mempunyai daya tarik tersendiri jika menjadi pelaku politik. Artinya, ada banyak perempuan yang bisa menjadi pelaku politik yang baik dan jujur.
Politik tersebut tentunya memunculkan ide dan gagasan berlian untuk sebuah perubahan ke arah yang lebih baik.
Dengan memandang dari sudut pandang seorang Mahasiswi, kita tentu bisa menyadari bahwa politik bukanlah domain eksklusif para lelaki. Tetapi ini adalah refleksi dari naluri dasar kita sebagai makhluk sosial.
Dengan pemahaman ini, kita mungkin bisa menavigasi drama politik yang dimainkan oleh para perempuan dengan lebih jujur plus cerdas dan bijaksana.
Ini hanya mungkin. Bukan berarti laki-laki tidak jujur dalam drama politiknya.
Drama politik yang dimaksud disini menggambarkan peran kaum perempuan dalam sebuah pentas politik, baik mulai dari proses perkenalan diri sampai pada janji-janji politik yang diumbar misalnya.
Kebanyakan perempuan pasti jujur dalam setiap politik, karena mereka ibarat memiliki hati nurani seorang ibu yang tak pandai berbohong.
Perempuan memiliki nilai kepentingan dan kebutuhan yang berbeda dengan kaum laki-laki.
Perbedaan ini sangat penting dalam lembaga politik terutama untuk memberikan perubahan terhadap proses politik ke arah demokratis.
Sebab kejujuran perempuan dapat dijamin sebagai keutuhan yang menyatu dalam sanubarinya. Percayalah perempuan tidak akan pernah berbohong dalam proses politik.
Apabila perempuan sudah berada dalam sistem politik ataupun pemerintahan ia akan tentu mengingat kembali drama yang dimainkannya. Ia beban jika tidak mengingatnya kembali.
Hermawan Kartajaya dalam opininya menulis bahwa Kejujuran adalah segalanya bagi perempuan. Benarkah? ”….. Honesty is hardly ever heard, and mostlya what I need from you…”. Demikianlah sepenggal syair lagu Honesty yang dinyanyikan oleh Billy Joel bertahun-tahun yang lalu.
Kata Hermawan kejujuran merupakan sesuatu yang gampang-gampang susah untuk diwujudkan, tetapi sangat didambakan oleh perempuan.
Kejujuran dituntut oleh perempuan untuk semua aspek. Ya, honesty atau kejujuran dimaknai agak berbeda antara perempuan dan laki-laki. Bagi perempuan, kejujuran adalah nyaris segalanya.
Keterwakilan Perempuan Rendah
Berdasarkan hasil Pemilu 2009, keterwakilan perempuan di legislatif nasional (DPR-RI) berada pada angka 20,8% atau 120 anggota legislatif perempuan dari 575 anggota DPR RI.
Persentase keterwakilan perempuan tersebut masih di bawa angka persyaratan 30%. Artinya belum punya pengaruh.
Jumlah calon legislatif perempuan pada saat parpol menjadi peserta pemilu hanya satu orang.
Tantangan berat yang dihadapi kaum perempuan pada saat ini, masih adanya keraguan pada kalangan masyarakat tertentu terhadap kesiapan perempuan dalam menjalankan fungsi dan peran perempuan dalam kancah politik.
Persoalan yang dihadapi perempuan tersebut disebabkan kendala nilai sosial, budaya yang tidak memberikan akses kepada perempuan kesempatan dalam menduduki posisi-posisi strategis di berbagai lembaga politik meski kemampuan intelegensi, manajerial dan kemampuan kepemimpinan perempuan Indonesia memiliki kualitas yang memadai.
Kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak republic Indonesia terus berupaya meningkatkan partisipasi perempuan dalam politik.
Dibuatnya kebijakan seperti UU Nomor 10 tahun 2008 Pasal 55 ayat (2) menerapkan zipper system yang mengatur bahwa setiap 3 bakal calon terdapat sekurang-kurangnya satu orang perempuan.
Pemenuhan kuota 30 persen keterwakilan perempuan di parlemen nyatanya masih jauh dari kata memuaskan.
Angka tersebut tidak sepenuhnya tercapai bahkan malah menimbulkan pro dan kontra dalam partai.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Berarti bisa ditarik kesimpulan bahwa perempuan memang pelaku politik yang jujur tetapi belum besar pengaruhnya dalam pentas politik.
Kepercayaan publik masih terbilang dibawa rata-rata akan adanya perempuan dalam kesetaraan gender politik masa kini.
Karena itu dengan tahun politik 2024 yang sudah di depan mata, partai politik peserta pemilu harus lebih banyak melibatkan perempuan untuk sebuah proses politik.
Artinya keterlibatan laki-laki dan perempuan dalam politik tidak lagi ditempatkan secara terpisah demi sebuah proses politik yang jujur.