Ruteng, Vox NTT- Koperasi simpan pinjam (KSP) CU Florette meresmikan kantor barunya pada Jumat (1/12/2023) di Nekang, sebelah bawah SMK st. Aquinas Ruteng.
Peresmian kantor baru Florette ini dihadiri oleh beberapa lembaga perbankan di Manggarai Raya, antara lain, Bank NTT, Bank BNI, Bank BRI, dan Bank Mandiri.
Tidak hanya itu, beberapa koperasi primer juga turut hadir seperti KSP CU Mawar Moe, Ayo Mandiri, Abdi Manggarai Timur, Swastisari, Obor Mas, Sangosay, Familia Lembor, Mawar Denge, Kopkardios, Puskodit Manggarai dan Para Koordinator TP dari KSP CU Florette.
Bupati Manggarai, Herybertus G.L Nabit dalam sambutannya mengingatkan agar Florette terus mawas diri karena sudah masuk periode mapan dengan tetap merapikan administrasi yang makin hari makin banyak sembari terus melebarkan sayap pelayanan.
Sebagai Pemerintah, bupati Nabit berharap agar pelayanan Koperasi Kredit CU Florette semaki luas dan bisa menjangkau semua lapisan masyarakat serta bisa menjadi jembatan pemenuhan kebutuhan masyarakat khususnya kebutuhan anggota.
“Saya berharap bahwa kantor baru juga membawa semangat adaptasi yang baru. Sehingga diharapkan seluruh pengurus Florette hari ini, saya memberi satu tantangan penting. Saya minta koperasi-koperasi kredit di Manggarai termasuk Koperasi Kredit Florette menjangkau generasi X (40-56 tahun) dan Z (generasi umur 20 – 30-an tahun) diajak untuk masuk menjadi anggota koperasi kredit,” ujar Bupati Nabit.
Politisi PDIP itu juga berharap agar koperasi-koperasi kredit sudah bisa mempelajari cara-cara beradaptasi sehingga bisa menarik generasi-generasi X dan Z mengingat mereka punya pendapatan dan potensi seperti menjadi pelaku bisnis online seperti yang kini terjadi pada anak-anak muda kota Ruteng.
“Kalau koperasi masuk ke segmen ini, menurut saya akan saya sangat baik sekaligus masuk kepada sebuah proses pendidikan dimana generasi muda juga diajarkan untuk merencanakan pendapatan dan juga menyimpan sedikit demi sedikit,” tutur Bupati Nabit.
“Tentu tidak dimaksudkan untuk meninggalkan pelayan kita kepada Bapa Mama anggota di kampung-kampung. Saya senang KSP CU FLorette melayanan bapak mama anggota di 52 Tempat Pelayanan,” tambah Bupati Nabit.
Terpisah, Ino Peni, salah satu Pendiri KSP CU Florette, mengisahkan secara singkat sejarah lahirnya KSP CU Florette yang berdiri 19 agustus 2001 itu.
Menurutnya, ada dua tahapan dalam mendirikan KSP CU Florette, yaitu ada formal dan non formal. Secara formal KSP CU Florette didirikan 19 Agustus 2001 oleh kurang lebih 40 orang.
“(Dari 40 orang itu) yang memenuhi syarat keanggotaan yang ditunjukkan dengan menyetor kewajiban modal awal yang disebut sebagai simpanan pokok dan uang pangkal hanya 20 orang dan data ini yang dipakai untuk mengurus pendirian koperasi florette secara formal,” jelasnya.
Sementara secara nonformal, Florette hadir merupakan buah dari kunjungan seorang pengurus INKOPDIT bernama Trisna Ansari yang juga merupakan motivator CU di Indonesia.
“Tahun 2001 sekitar bulan Maret dia datang ke Ruteng untuk mendiskusikan pengembangan koperasi kredit jalur paroki bersama PSE Keuskupan Ruteng ketika itu Ketua PSE-nya adalah Romo Simon Nama, Pr,” ujarnya.
Di sela-sela kunjungannya itu, Trisna Ansari mampir di kantor Pra-BK3D (Pra-Puskopdit) Manggarai dan berdiskusi dengan salah satu penggerak Kredit Union yakni Matias Bandur, asal kampung Tenda dan mengajaknya untuk berdiskusi dengan Krisnan di kantor LSM Sinar Mulia.
“Pada pertemuan informal itu, kami didorong untuk membentuk CU Florette oleh almarhum Trisnan Ansari, pengurus dari Induk Koperasi Indonesia dengan pertimbangan adanya satu primer yang bisa dijadikan contoh atau laboratorium sekaligus semacam pilot project-nya Puskopdit untuk mengujicoba berbagai produk simpanan yang harus dikembangkan ke primer-primer lain,” jelasnya.
Saat itu, lanjut Ino, almarhum Mateus Ngarut, ketua Puskopdit bersama dirinya sebagai manajer dipilih atas dorongan Doktor Tobi Mutis. Bahkan, dia menggajinya sebagai manager selama dua tahun.
“Atas dorongan pak Krisnan di kantor LSM Sinar Mulia, saya dan almarhum Mateus Ngarut punya gagasan untuk membentuk koperasi primer Florette. Lalu kami bertiga mengundang bapak-bapak yang sekarang menjadi pendiri, mereka adalah bapak Aleks Makur, Jon Sakir, Frans Takung, Ibu Rostan Mutis, Sil dan Pa Alfred termasuk almarhum Ambros Janggat untuk berdiskusi tentang gagasan kami ini dan ternyata semua sepakat,” kisahnya.
Kemudian, jelas Ino, pihaknya mulai menjalankan koperasi ini pada 19 Agustus 2001 tetapi diawali dengan pendidikan karena dorongam bapak Matias, salah satu pendiri yang membawa kebiasaan koperasi dari Ende yakni tentang pentingnya pendidikan.
“Baginya koperasi kredit harus dimulai dari berkembang, dikontrol dan tergantung pada pendidikan. Terkait nama koperasi kredit belum ada saat itu sehingga diskusikan lagi antara para pengurus dan pendiri untuk menentukan nama koperasi, ada dua nama yang muncul, yaitu Mercusuar dan Florette. Dan kami memutuskan Florette sebagai nama dari Koperasi Kredit yang terbentuk itu, Florette mengandung arti berkembanglah,” tutupnya.
Florianus Kampul, Ketua KSP CU Florette menjelaskan, bangunan megah yang diresmikan merupakan mimpi dari para pendiri. Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa kondisi KSP Florette dari segi jumlah anggota dan modal/aset dari awal pendiriannya hanya 20 orang anggota dan hingga hari ini anggota sudah mencapai 7.980 orang dengan asset 46.3 Miliar Rupiah.
Latar belakang dibangun kantor baru ini, kata Flori, adalah mempertimbangkan kondisi kantor lama yang tidak representatif lagi untuk melayani anggota, bangunannya kecil sehingga terkesan sempit untuk digunakan oleh Managemen dan Badan Pengurus/Pengawas.
Dari situasi ini, lanjut Flori, para pengurus lama dan baru KSP CU Florette serta para pendiri pada tahun 2022 sepakat untuk membangun kantor baru yang lebih besar untuk dapat melaksanakan pertemuan-pertemuan, menyimpan arsip-arsip kantor dan juga melayani kegiatan harian dari bagian managemen.
“Pembangunan kantor ini tidak mengganggu pelayanan keuangan terhadap anggota dan pendanaan pembanguan kantor ini berasal dari swadaya anggota sebesar 225 ribu rupiah per anggota,” ujarnya.
Rodulfus Gon Herdis, Penyandang Disabilitas Netra , salah satu anggota, KSP CU Florette yang bergabung ke dalam kelompok usaha dan bisnis inklusi (KUBIK) dihadapan undangan yang hadir pada acara peresmian kantor baru tersebut menyampaikan apresiasi terhadap KSP CU Florette karena pelayananya sangat baik, khususnya terhadap 25 orang penyandang disabilitas yang bergabung dalam program KUBIK.
Menurutnya, Koperasi Florette telah memenuhi haknya sebagai warga negara untuk bisa menjadi anggota koperasi kredit agar dapat menyimpan uang dan meminjam modal usaha. Untuk itu, ia bersama para para penyadang disabilitas lainnya menyampaikan terima kasih kepada KSP CU Florette yang sudah menjadi lembaga keuangan non-bank yang inklus di Manggarai Raya.