Labuan Bajo, Vox NTT- Sebagai perusahaan daerah yang dipercaya Pemerintah Provinsi NTT, PT Flobamor melakukan Konsultasi Publik Penyesuaian Tarif Jasa Wisata Alam (Jasa Pemandu) di Loh Liang, Pulau Komodo dan Padar Selatan Pulau Padar.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) Hendrikus Rani Siga yang dihadiri oleh sejumlah asosiasi pariwisata di Labuan Bajo. Kegiatan dilaksanakan di Hotel Grand Perundi, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Senin (11/12/2023).
Dalam sambutannya, Kepala Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) Hendrikus Rani Siga, mengatakan konsultasi publik ini salah satu bentuk transparansi dan akuntabilitas dari pemegang izin jasa untuk pemanduan atau juga pemegang izin lainnya.
Termasuk koperasi yang sudah dilakukan beberapa waktu yang lalu. PT Flobamor harus melakukan hal yang sama. Jadi, tidak ada pilihan harus melakukan konsultasi publik terlebih dahulu baru diambil keputusan, lalu disosialisasikan lagi kepada pemangku kepentingan.
“Kemudian isu yang kedua ini memang momen penerapan tarif itu juga saya sudah berikan arahan kepada PT Flobamor jangan sampai hari ini ambil keputusan besoknya diterapkan nggak bisa begitu itu akan menyulitkan pelaku pariwisata jadi harus ada jangka waktu jangan sampai teman-teman sudah menjual paket tiba-tiba ada kenaikan harga tiket dan itu akan menjadi gejolak,” kata Hendrikus.
Ia juga menegaskan posisi BTNK itu netral dan tidak dalam posisi mendukung kenaikan harga tiket pemanduan atau menolak. Kata dia, sebagai fasilitator BTNK akan memfasilitasi semua pemegang ijin jasa untuk menyampaikan rencana-rencananya termasuk PT Florbamor.
“Kami sebagai fasilitator memfasilitasi semua pemegang ijin untuk menyampaikan rencana-rencananya termasuk PT Flobamor,” tegasnya.
Hendrikus berharap kegiatan tersebut akan menjadi forum komunikasi bersama untuk mengantisipasi bila terjadi gejolak.
“Kalau komunikasi buntuh segala persoalan itu bisa ditafsirkan macam-macam tetapi kalau ada forum komunikasi seperti ini bisa kita jelaskan, oh maksud begini sehingga cepat kita antisipasi kalau terjadi gejolak. Jadi forum ini dimanfaatkan semaksimal mungkin dan mudah-mudahan bisa mendapatkan hasil sebagaimana yang bisa diharapkan oleh kita semua,” ucapnya.
Direktur Operasional PT Flobamor, Abner Runpah mengatakan penyesuaian tarif jasa pemanduan menitik beratkan dua isu yaitu kualitas pelayanan, keamanan dan kenyamanan dan bagaimana menjaga pariwisata yang keberlanjutan.
“Jadi tarif jasa pemanduan ini, kenapa harus ada penyesuaian jadi kita menerapkan atau menitik beratkan pada dua isu yaitu kualitas pelayanan, keamanan dan kenyamanan dan yang kedua bagaimana kita menjaga pariwisata yang keberlanjutan jadi ada unsur pelestarian dan juga ada unsur menjaga konservasi walaupun disatu sisi kita harus meningkatkan pelayanan, keamanan, dan kenyamanan,” ungkapnya.
Abner menambahkan prinsip penyesuaian tarif jasa pemanduan bukan menyasar pada money oriented tetapi lebih meningkatkan pada quality opservice.
“Quality opservice ini yang perlu kita utarakan atau kita sosialisasikan kepada publik lewat media sosial, pendekatan informal, dan lain-lain,” ucapnya.
Ia juga mengatakan kenaikan tarif ini tentunya telah melalui analisa konperhensif dan pertimbangan-pertimbangan substansif namun tidak berdasarkan pada hitungan-hitungan.
“Kenaikan tarif ini tentunya telah melalui analisa konperhensif dan pertimbangan-pertimbangan substansif namun tidak berdasarkan pada hitungan-hitungan. Okelah kita berdasarkan pada hitungan-hitungan namun pada satu sisi lain kita harus memperhatikan etika yaitu kembali mengkonsultasikan kepada teman-teman,” ujarnya.
Sebagai pribadi dan juga pimpinan PT Flobamor, Abner menyampaikan permohonan maaf kepada para pelaku pariwisata atas ketidaknyamanan dalam beberapa tahun terakhir terkait adanya perubahan harga jasa pemanduan.
“Saya menyampaikan permohonan maaf secara pribadi dan sebagai pimpinan PT Flobamor dengan adanya hal-hal yang beberapa tahun terakhir ini kita saling memanas di lapangan karena adanya perubahan harga dan lain-lain itu sekali lagi saya menyampaikan permohonan maaf. Memang secara legal kita berhak menaikkan harga pemanduan namun secara etika mungkin itu tidak etis dan alangkah baiknya saya mengundang semua pelaku pariwisata untuk melakukan konsultasi publik terlibat dahulu,” pungkasnya.
Penulis: Sello Jome