Ruteng, Vox NTT- Calon legislatif (Caleg) DPRD NTT bernomor urut 2 Heribertus P. N. Baben dari partai Hanura terus memanfaatkan waktu tersisa untuk meyakinkan masyarakat melalui kegiatan sosialisasi dan kampanye tatap muka dengan masyarakat.
Sampai sejauh ini, kegiatan sosialisasi yang digelar pada sejumlah titik mendapat sambutan hangat dan respon positif dari masyarakat di tiga kabupaten mulai dari Manggarai Barat, Manggarai dan Manggarai Timur.
Seperti yang terjadi di Pagal pada 23 Desember 2023 kemarin, kehadiran Heribertus mendapat dukungan dan apresiasi masyarakat di sana.
Mantan Sekda Kabupaten Manggarai, Frans Paju Leok menyampaikan apresiasi dan ketertarikannya pada sosok Heribertus P. N. Baben.
“Saya tertarik sekali dengan inovasi yang disampaikan pak Heri kepada kita. Ini baru pertama ya ada anggota DPR yang buat aplikasi untuk bagaimana dia dapat masukan dari masyarakat. Supaya masyarakat setiap saat bisa berkomunikasi di mana saja. Jadi ini luar biasa. Ada kemudahan bagi kita untuk menyampaikan informasi dan aspirasi,” jelas Frans Paju Leok.
Inovasi tersebut menurutnya sudah melampaui kegiatan reses yang hanya dilakukan pada waktu tertentu saja oleh anggota DPRD terpilih karena aplikasi hasil inovasi Heri Baben bisa menyampaikan keluhan dan aspirasi pada saat itu juga tanpa perlu mengeluarkan waktu dan energi yang banyak.
“Tetapi ini luar biasa (melampaui kegiatan reses yang hanya pada waktu tertentu saja). Setiap saat. Kita bisa sambil duduk saja menyampaikan aspirasi melalui aplikasi. Sehingga kesimpulan akhirnya, kita cari yang terbaik untuk mewakili kita disana. Yang muda. Kita bisa setiap saat mengobrol,” jelasnya.
Frans Paju Leok juga menyampaikan, momen Pemilu dan Pileg mesti menjadi ajang bagi masyarakat untuk mengevaluasi para utusannya yang kini masih menjabat sebagai anggota DPR baik dari level pusat sampai pada DPRD tingkat Kabupaten.
Oleh karena itu, ia berharap dan mengajak seluruh masyarakat agar tidak boleh memilih pemimpin yang hanya datang sekali saja dan tidak memperjuangkan aspirasi masyarakat pemilihnya.
“Kita ini memang orang luar yang sudah pensiun tapi kita selalu pantau, supaya setiap lima tahun kita beri hukuman, kita beri evaluasi. Kalau dia baik maka kita pertahankan tapi kalau tidak ya jangan. Jadi siapa yang kenal dengan (DPR) yang ada sekarang silakan evaluasi. Kalau dia punya rapor merah di bawah 5 saya pikir tidak ada guna kita pertahankan. Mendingan kita cari orang baru,” tutupnya.
Penulis: Igen Padur