Oelamasi, Vox NTT- Bertujuan memulihkan ekosistem cendana, Wali NTT bekerja sama dengan Green Justice Indonesia dan DLHK NTT mengadakan penanaman anakan Pohon Cendana di Desa Baumata Utara, Kabupaten Kupang.
Kurang lebih sebanyak 4 kelompok tani juga dilibatkan dalam kegiatan itu.
Sebagai kelompok tani pengelola Walhi NTT bersama dengan Kelompok Tani Manbers mengadakan penanaman sebanyak 60 anakan cendana.
Plt. Direktur Walhi NTT, Yuvensius Stefanus Longa, menyebut Kegiatan pemulihan cendana dipilih berlokasi di Desa Baumata Utara.
“Ini didorong oleh Semangat untuk pemulihan ekosistem cendana. Kebanyakan cendana di NTT tidak lagi dalam bentuk pohon, sudah dalam bentuk gedung dan bangunan,” kata Yuven.
Dia mengatakan, selama ini ketika cendana hilang maka pengetahuan masyarakat soal cara menaman dan pembibitan juga dengan sendirinya hilang.
Sementara itu, Direktur Green Justice Indonesia Dana Pramatariga mengatakan bahwa Wangi cendana dari NTT sampai ke Inggris dan negara lain.
“Jangan sampai cendana yang kita hargai hanya kembali ke kita dalam bentuk parfum dan sabun,” kata dia.
“Kita perlu memulihkan ekosistem cendana,” ajaknya.
Dia mengatakan, program ini akan memberikan imbas pada banyak sisi masyarakat.
“Sementara ini berjalan kita berpikir bagaimana cendana meningkatkan ekonomi masyarakat. Ini bisa berhasil jika kita bisa berkomitmen bersama,” tukasnya.
Perwakilan Kelompok tani Manbers, Eka Saul bertani mengatakan bahwa tidaklah mudah.
“Kami kesulitan di musim kemarau untuk menyiram tanaman kami,” kata Saul.
Dia menyebut bahwa masyarakat di Desa Baumata Utara masih kesulitan akses air bersih jika musim kemarau.
Hadir pada kesempatan itu, Camat Taebenu, Melkisedek Neno sebagai pemerintah, pihaknya menyambut baik kegiatan ini.
“Saya menyambut kegiatan ini. Ini kalau kita lakukan secara serius. Menanamnya mudah akan tetapi bagaimana memelihara dan merawatnya untuk tumbuh besar itu yang susah,” ujar Melki.
Kegiatan ini dibuka oleh perwakilan DLHK NTT Rudi Lesmono.
Penulis: Ronis Natom