Kupang, Vox NTT- Paul Bethan korban pembunuhan Almarhum Roy Bolle berharap agar Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut para terdakwa Marthen Konay, Cs dengan tuntutan maksimal.
“Kami harap jaksa bisa menuntut secara maksimal seluruh terdakwa,” kata Paul di Kupang, Rabu (13/3/2024) petang.
Selain itu, Paul Bethan juga menyampaikan beberapa fakta persidangan di antaranya adalah soal adanya fakta rentang voice note atau pesan suara.
“Dibacakan JPU benar adanya voice note yang dikirimkan oleh Marthen Konay kepada Ruben Logo,” bebernya.
Menurut Paul, Isi voice note-nya penggalan kalimat “siapa saja yang masuk ke situ sikat” itu ada pada keterangan saksi Dedy Magang yang dibacakan JPU.
“Kami menyerahkan sepenuhnya kepada majelis hakim memutuskan perkara dengan bijak menurut sudut pandang hukum,” ujarnya.
Ia menjelaskan, kasus ini sedang dimonitor oleh hampir seluruh masyarakat NTT. Sehingga jangan sampai dalam tuntutannya, jaksa mengesampingkan fakta-fakta yang tersaji dalam persidangan.
“Jangan sampai tuntutan jaksa mengesampingkan fakta persidangan, atau tidak semua fakta persidangan diakomodir dalam putusan,” tegasnya.
Paul berharap agar Majelis Hakim bisa memutuskan secara adil berdasarkan fakta-fakta persidangan.
“Kami yakin majelis hakim melihat fakta persidangan bisa memutuskan dengan bijak dan adil,” kata dia.
Fakta lain, kata Paul, adalah soal adanya komunikasi antara Kuasa Hukum Marthen Konay, Fransisco Bessi sebelum kejadian bentrok yang berujung meninggalnya Roy Bolle.
Paul mengatakan, nama pengacara para terdakwa Fransisco Bernando Bessi diduga tahu persis peristiwa penyerangan yang menyebabkan alm Roy Bolle meinggal dunia.
“Fakta persidangan sebelum kejadian mereka saling berkomunikasi dengan Fransisco Bessie. Menurut keterangan saksi Dedy Magang dia berkomunikasi dengan Sisco nanti akan datang ke lokasi dibelakang Unkris,” beber Paul.
“Juga dijelaskan oleh Marthen Konay, itu fakta persidangan yang kami himpun. Kami menduga ada perencanaan sebelum kejadian itu terjadi,” tambahnya
Ada pernyataan Dedy Magang bahwa dia bersama teman-teman di lokasi sudah berkomunkasi dengan Fransisco Bessi.
“Dan Fransisco Bessi akan datang ke lokasi,” terang Paul.
“Sebenarnya saudara Fransisco Bessi diduga tahu terkait jumlah massa dan tujuan mereka datang ke lokasi untuk apa,” sambung dia.
Selain itu, Paul mengajak masyarakat Kota Kupang untuk turut mengawal kasus ini, sehingga benar-benar berjalan sesuai aturan tanpa intervensi, tanpa tebang pilih.
Penulis: Ronis Natom