Kupang, Vox NTT- Ketua DPD I Partai Golkar NTT Emanuel M. Laka Lena menegaskan, isu miring di internal Partai Golkar NTT yang mencuat belakangan ini adalah hal biasa.
“Kami ingin agar dilalui dengan biasa biasa saja ini reposisi yang keempat. Kita melalui rapat dan rapim terbatas. Mekanisme organisasi di Partai Golkar sudah hal yang biasa,” kata Melki di Kantor DPD Golkar NTT, Jumat (22/3/2024) siang.
Melki menjelaskan bahwa reorganisasi di DPD I Golkar NTT sudah berlangsung sebelumnya.
“Sebenarnya sejak tahun lalu sudah reorganisasi. Formasi kami menuju Pilkada untuk provinsi dan kabupaten/kota. Tentu melalui mekanisme yang sudah diatur,” kata dia.
Mengenai polemik digantinya Ince Sayuna sebagai sekretaris yang berujung ke Mahkamah Etik Partai, dia mengatakan hal itu tidak ada tendensi apapun.
“Saya sudah konsultasi ke DPP juga biasa biasa saja. Tanpa ada tendensi. Tapi kan bukan cerita soal reposisinya yang terjadi tapi ada cerita lain lagi. Ini menjadi pembelajaran bersama bagi internal Golkar dan publik,” katanya.
Melki menyebut jika polemik yang berujung dilaporkannya ke Mahkamah Etik Partai itu, sebagai Ketua DPD I dirinya tidak menyoalkan.
“Tentu bagi yang merasa ada yang kurang kami juga tidak bisa melarang silahkan berproses ke Mahkamah Tinggi Partai,” ujarnya.
Melki enggan berkomentar terkait isu liar di publik usai Ince Sayuna diganti.
“Saya tidak mau berkomentar itu karena pesan pesan senior saya itu Melki sabar-sabar saja. Di tempat lain itu lebih ekstrem ketua berhak mencopot siapa saja ketika sudah dilantik. Tugas saya menjaga marwah partai dan menjaga orang perorangan. Imbas dari persoalan ini yah saya yang mesti pikul sendiri,”
“Saya tidak mau cerita borok orang perorangan. Itu bukan sifat saya,” kata dia.
Ketua Bapilu Golkar NTT, Frans Sarong menyebut jika SK reposisi ini sudah ditandatangani oleh DPP.
Penulis: Ronis Natom