Close Menu
VoxNtt.comVoxNtt.com
  • NTT NEWS
    • Kupang News
    • Regional NTT
  • OPINI
    • Gagasan
    • Podium Redaksi
  • SENI DAN BUDAYA
  • FEATURE
  • VOX POPULI
    • VOX GURU
    • MAHASISWA
    • PERAWAT
  • NASIONAL
  • INTERNASIONAL
  • LAINNYA
    • VOX DESA
    • HUKUM DAN KEAMANAN
    • KOMUNITAS
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • Struggle
  • Guruku: Antologi Puisi Maria Virginia Jeni Fande
  • DPD Partai Demokrat NTT Dukung Agus Harimurti Yudhoyono Sebagai Ketua Umum pada Kongres VI
  • Pemuda Katolik NTT Tolak Kebijakan Konsesi Tambang untuk Ormas Keagamaan
  • Polda NTT Hentikan Penyelidikan Kasus Kekerasan Wartawan Floresa
  • Wali Kota Kupang Apresiasi Inpres Efisiensi Anggaran yang Dicanangkan Presiden Prabowo
  • Benny Harman Ungkap Strategi Oligarki Kendalikan DPR untuk Pertahankan Kekuasaan dan Bisnis
  • Sidak Pembangunan Rusus Eks Tim Tim, Kejati NTT Temukan Kondisi Rusak Meskipun Belum Serah Terima
Facebook X (Twitter) Instagram
VoxNtt.comVoxNtt.com
Subscribe
Minggu, Februari 23
  • NTT NEWS
    • Kupang News
    • Regional NTT
  • OPINI
    • Gagasan
    • Podium Redaksi
  • SENI DAN BUDAYA
  • FEATURE
  • VOX POPULI
    • VOX GURU
    • MAHASISWA
    • PERAWAT
  • NASIONAL
  • INTERNASIONAL
  • LAINNYA
    • VOX DESA
    • HUKUM DAN KEAMANAN
    • KOMUNITAS
VoxNtt.comVoxNtt.com
Home»VOX POPULI»MAHASISWA»Generasi Muda Mesti Kreatif dan Berpikir Kritis Gunakan Media Sosial
MAHASISWA 7 April 20242 Mins Read

Generasi Muda Mesti Kreatif dan Berpikir Kritis Gunakan Media Sosial

Generasi muda mesti memiliki daya kreasi dan critical thinking atau berpikir kritis dalam penggunaan media sosial.
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Reddit WhatsApp Email
Menurut Dosen Sekolah Tinggi Pastoral (Stipas) St. Sirilus Ruteng Dr. Hironimus Bandur pada seminar di SMAN 2 Ruteng, Desa Compang Namut, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Sabtu (06/04/2024) (Foto: Rofin Nenggor)
Share
Facebook Twitter Pinterest Reddit WhatsApp Email

Ruteng, Vox NTT- Generasi muda harus bijak dalam menanggapi berbagai informasi tentang konten-konten suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) yang kian hari makin marak terjadi.

Menurut Dosen Sekolah Tinggi Pastoral (Stipas) St. Sirilus Ruteng Dr. Hironimus Bandur, generasi muda mesti memiliki daya kreasi dan critical thinking atau berpikir kritis dalam penggunaan media sosial.

Pastor Hiro menambahkan, Indonesia akan memasuki masa bonus demografi pada perayaan 100 tahun kemerdekaannya.

“Keberadaan orang muda yang kompeten, kreatif, dan inovatif merupakan impian terbesar negara Indonesia,” katanya saat menjadi narasumber pada seminar di SMAN 2 Ruteng, Desa Compang Namut, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Sabtu (06/04/2024).

Selain Pastor Hiro, narasumber lain yang dihadirkan antara lain; Rivan S, mahasiswa semester 6 Stipas Ruteng. Juga, Fransiska Dilgan B dan Ernestin D, mahasiswa semester 8 di kampus itu.

Ernestin mengatakan, bonus demografi bangsa Indonesia akan membawa dua kemungkinan. Pertama, akan membawa berkat bila para generasi muda sudah mempersiapkan diri untuk menyongsongnya.

Kedua, akan menjadi sebuah kutukan apabila para generasi muda lalai dalam mempersiapkan diri menuju Indonesia emas 2045.

Rivan juga berpandangan serupa. Ia megatakan, salah satu persiapan menuju Indonesia emas 2045 adalah dimulai dengan menumbuhkan sikap kreatif dan inovatif pada diri masing-masing siswa.

“Serta pemanfaatan alat-alat teknologi lebih bertanggung jawab,” imbuh dia.

Sementara itu, Fransiska mengatakan, penerapan budaya-budaya sekolah seperti kegiatan ekstrakurikuler sangat penting untuk menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme pada masing-masing individu peserta didik.

Sekolah Elemen Penting

Di tempat yang sama, Kepala SMAN 2 Ruteng Ferdinandus Jebarut menjelaskan, sekolah adalah salah satu elemen penting yang mampu mendorong dan menciptakan manusia berkarakter.

Sebab itu, menurut dia, seminar semacam ini sangat penting untuk mendorong dan memberikan pemahaman tentang moderasi beragama dan bonus demografi kepada para siswa.

Diketahui, seminar yang diikuti 200 siswa tersebut dipandu oleh Fransiska Tamala, guru di SMAN 2 Ruteng.

Para siswa sangat antusias mengajukan sejumlah pertanyaan kepada narasumber.

Setidaknya ada enam pertanyaan yang diajukan oleh para peserta didik kepada para narasumber untuk mendiskusikan tema moderasi beragama dan Indonesia emas 2045 ini, secara lebih mendalam.

Kontributor: Rofin Nenggor

Hironimus Bandur Manggarai SMAN 2 Ruteng STIPAS Ruteng
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn WhatsApp Reddit Email
Previous ArticleWabup Mabar Dukung Penuh Upaya Digitalisasi Transportasi di Labuan Bajo
Next Article Menggali Potensi Spiritual Kampung Boncukode: Panggilan untuk Merealisasikan Wisata

Related Posts

Polda NTT Hentikan Penyelidikan Kasus Kekerasan Wartawan Floresa

22 Februari 2025

Kejari Manggarai Pulihkan Keuangan Negara Rp2 Miliar

21 Februari 2025

Rayakan Hari Pers Nasional ke-79, AJM Berbagi ‘Kado’ untuk Mantan Jurnalis

21 Februari 2025

Meski Berdamai, Pangdam Diminta Tindak Tegas Oknum TNI di Manggarai

21 Februari 2025

Oknum Polisi di Polres Manggarai Diduga Terlibat Penganiayaan Wartawan Floresa, Sidang Etik Ditunda

21 Februari 2025

Praktisi Hukum Minta Kasus Dugaan Pemukulan TNI di Ruteng Dilaporkan ke Polisi Militer

20 Februari 2025
Terkini

Struggle

Guruku: Antologi Puisi Maria Virginia Jeni Fande

DPD Partai Demokrat NTT Dukung Agus Harimurti Yudhoyono Sebagai Ketua Umum pada Kongres VI

Pemuda Katolik NTT Tolak Kebijakan Konsesi Tambang untuk Ormas Keagamaan

Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
© 2025 VoxNtt.com

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.