Oleh: Febri M Angsemin
Alumnus IFTK Ledalero/Staf pembina SMPK St Klaus kuwu
Pelaksanaan evaluasi akademik di lingkungan pendidikan merupakan momen krusial yang memperlihatkan kemajuan dan kemampuan siswa.
Hal serupa terjadi di SMP St. Klaus Kuwu pada Senin, 29 April 2024, ketika dimulainya serangkaian ujian sekolah bagi siswa kelas tiga.
Dengan total partisipan sebanyak 65 siswa, berbagai tantangan dan peluang muncul dalam mengukur penguasaan pengetahuan serta keterampilan mereka.
Pemanfaatan teknologi berbasis android dalam pelaksanaan evaluasi memberikan manfaat efisiensi dan kemudahan tersendiri.
Namun, sebagaimana dihadapi oleh sebagian siswa, kendala jaringan handphone yang kurang stabil menjadi tantangan awal.
Walaupun begitu, keberadaan pengawas yang siap membantu saat situasi mengharuskan memberikan keyakinan bahwa proses evaluasi tetap dapat berjalan dengan lancar meski menghadapi kendala teknis.
Pada hari pertama pelaksanaan evaluasi, fokus utama diberikan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan PPKN. Mulai dari proses pengisian data diri hingga akses terhadap bank soal, seluruh tahapan dilaksanakan dengan seksama dan detil.
Walaupun sebagian siswa masih mengalami kesulitan dalam mengakses soal-soal di platform Google Classroom, kolaborasi yang terjalin antara pengawas, pihak sekretariat, guru mata pelajaran, dan guru TIK mampu mengatasi kendala tersebut dengan cepat dan efektif.
Pentingnya evaluasi akademik tidak hanya terbatas sebagai penentu nilai akhir, melainkan juga sebagai sarana bagi siswa-siswi dalam mengaplikasikan pengetahuan yang telah mereka peroleh selama tiga tahun.
Serangkaian evaluasi selama tujuh hari ke depan menjadi momen penting dalam menentukan langkah selanjutnya dalam pendidikan mereka menuju jenjang SMA.
Dengan persiapan yang matang, termasuk kesiapan pengawas dalam mengawasi dan memantau keseluruhan proses evaluasi, diharapkan hasil yang objektif dan adil dapat dicapai.
Keputusan dari lembaga pendidikan SMP St. Klaus Kuwu untuk menggunakan soal evaluasi berbasis AKM layak diapresiasi.
Tindakan ini mencerminkan komitmen mereka dalam mengikuti standar evaluasi yang sesuai dengan perkembangan pendidikan saat ini.
Apresiasi dari Mansueta Saiman, selaku pengawas evaluasi, menegaskan pentingnya langkah ini dalam menjaga integritas dan kualitas evaluasi akademik.
Kolaborasi yang terjalin antara lembaga pendidikan, pengawas, dan siswa-siswi menjadi kunci utama dalam mencapai kesuksesan dalam pelaksanaan evaluasi.
Partisipasi aktif dari semua pihak dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang timbul menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga kualitas dan kelancaran proses evaluasi akademik.
Perlu diingat bahwa evaluasi akademik bukanlah satu-satunya penentu kesuksesan siswa di masa depan.
Proses pembelajaran yang berkelanjutan, dukungan dari lingkungan pendidikan, dan perkembangan kepribadian siswa dalam menghadapi tantangan juga memegang peranan penting dalam menentukan masa depan mereka.
Dalam konteks ini, keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh capaian nilai akademik semata, tetapi juga oleh kemampuan siswa dalam mengembangkan keterampilan, kepribadian, dan sikap yang positif.
Evaluasi akademik hanyalah salah satu langkah dalam perjalanan panjang menuju kesuksesan yang lebih besar dan berkelanjutan bagi setiap siswa di SMP St. Klaus Kuwu.