Labuan Bajo, Vox NTT- Bupati Edistasius Endi membuka rapat koordinasi disertai dengan sosialisasi tahapan program serta jadwal pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, wali kota dan wakil wali kota tahun 2024 tingkat Kabupaten Manggarai Barat yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPU) Kabupaten Manggarai Barat di aula Sekretariat KPU setempat, Selasa (23/04/2024).
Bupati Edi mengatakan, kualitas suatu demokrasi terletak pada prosesnya. Diakuinya, dari sekian kali Kabupaten Manggarai Barat melaksanakan Pemilukada dan Pemilihan Legislatif pasti banyak pelajaran yang bisa diambil.
“Kita sadari bahwa berkualitasnya suatu proses demokrasi terletak pada prosesnya,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Edi mengajak para pihak untuk belajar dari berbagai kekurangan dan kelemahan dalam setiap proses demokrasi yang telah dilalui bersama, mengingat Manggarai Barat adalah salah satu kabupaten yang akan memasuki tahapan Pemilukada.
“Mari kita belajar dari kekurangan dan kelemahan di berbagai pesta demokrasi yang telah kita lalui. Jangan sampai kita tersandung di batu yang sama, yang membuat kualitas demokrasi akan menjadi mundur. Mari kita sedini mungkin mengidentifikasi, memetakan hal-hal yang sering diperdebatkan dalam momen penyelenggaraan pesta demokrasi. Misalnya pendataan wajib pilih dan ini menjadi momok di Pemilu 14 Februari 2024 lalu yang baru dilaksanakan, persoalan rupanya belum juga berkesudahan,” ungkap Bupati Edi.
Ia berharap semua pihak memiliki niat dan spirit yang sama, saling berkoordinasi agar Pemilukada nanti persoalan DPT tidak lagi menjadi persolan yang luar biasa di Manggarai Barat.
Selain itu, mengenai penempatan seseorang masuk di TPS tentu dasarnya sesuai alamat yang bersangkutan. Jangan sampai dalam satu rumah, ada di TPS yang berbeda.
Untuk itu, jelasnya, para penyelenggara Pemilukada, baik KPU maupun Bawaslu, harus memetakan dengan baik terhadap beberapa hal yang menjadi pengalaman bersama. Sebab, ada kecenderungan pemilih susah mencari TPS, maka yang bersangkutan tidak ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya.
Di satu sisi, ujarnya, sering didengungkan salah satu indikator keberhasilan sebuah penyelenggaraan pemilu itu terletak pada besarnya angka partisipasi.
“Biarkanlah Pemilukada 2024 ini menjadi cerita panjang untuk pesta demokrasi selanjutnya. Pemilukada di Mabar 27 November 2024 adalah titik star. Angka partisipasinya tingginya karena pihak penyelenggara sudah mendeteksi persoalan. Jangan tunggu ada persoalan baru lakukan koordinasi. Sering kita bertemu lebih baik, dan itu adalah solusinya,” ujarnya.
“Harapannya, seluruh rangkaian proses yang akan kita lewati dalam pesta demokrasi itu berkualitas. Kapan proses berkualitas pasti hasilnya berkualitas. Kalau hasilnya berkualitas, siapapun yang terpilih pada Pemilukada 27 November nanti berkualitas,” tambahnya
Sementara itu, Kapolres Manggarai Barat AKBP Ari Satmoko dalam kesempatan yang sama mengatakan pengalaman adalah pelajaran yang baik.
“Pemilihan Presiden dan Legislatif kemarin telah berjalan dengan baik. Kalaupun ada masalah di Manggarai Barat, tidak terlalu besar. Tapi hal itu tetap perlu dievaluasi,” katanya.
Ada beberapa poin penting yang menjadi perhatian, terutama soal topografi Manggarai Barat dalam mendistribusikan logistik serta pemindahan TPS karena tingginya curah hujan.
Meski demikian kata dia, pada prinsipnya jajaran Polres Manggarai Barat akan selalu mengawal setiap tahapan Pemilukada.
Pada kesempatan yang sama, Ketua KPU Kabupaten Manggarai Barat, Kris Bheda, dengan singkat mengatakan bahwa kegiatan rakor yang disertai sosialisasi tahapan Pemilukada dilaksanakan selain dengan menyampaikan tahapan Pemilukada tahun 2024, juga dilaksanakan dalam wujud silaturahmi bersama berbagai stakeholder.
Penulis: Sello Jome