Kupang, Vox NTT- Salah satu putra terbaik Kabupaten Alor yang sedang digadang-gadang menjadi bupati Alor periode 2024-2029 adalah Alfons Goran.
Kader besutan GMKI Cabang Kupang ini sedang dipercaya sebagai Rektor Universitas Tribuana Alor.
Alfons sukses membawa lembaga perguruan tinggi ini bersaing dalam kompetisi akademik, baik dalam skala lokal NTT maupun skala nasional.
Pemerintah pusat mengakui hal itu dan menggelontorkan banyak bantuan termasuk beasiswa bagi perkembangan universitas ini.
Alfons terpanggil untuk mengabdikan diri lebih luas bagi kampung halamannya sebagai bupati.
Ia pun telah mendaftarkan diri di beberapa partai politik sebagai calon bupati Alor.
Salah satu partai yang menerima pendaftaran Alfons adalah Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan belum lama ini.
Kepada VoxNtt.com, Alfons mengatakan, pendaftaran dirinya ke PDI Perjuangan merupakan keharusan karena pernah menjadi bagian dari sejarah di partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
Ia bahkan memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI Perjuangan. Tidak hanya sampai di situ, Alfons juga mendapat pendidikan politik langsung dari ayahnya yang juga kader tulen PDI sejak meleburnya beberapa partai termasuk Parkindo.
Diketahui, ayah Alfons adalah seorang tokoh Parkindo yang kemudian bergabung bersama beberapa partai lain seperti Parkat, PNI, Murba dan Masyumi menjadi PDI.
Hasil peleburan tersebut dikemudian hari menjadikan Ayahanda Alfons Goran menjadi Ketua DPRD pertama di Kabupaten Alor.
Pengakuan ini dipertegas lagi oleh Sekretaris DPC Alor, Daud Pong kepada media beberapa waktu lalu saat menerima pendaftaran Alfons Goran di Sekretariat Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Alor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Alor.
Menurut Daud, Alfons memiliki nilai plus sebagai bakal calon Bupati Alor yang mendaftar ke PDI Perjuangan.
Selain kapasitas, kapabilitas dan elektabilitas, ia juga memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) sebagai kader langsung PDI Perjuangan.
Fakta ini tidak bermaksud untuk mengesampingkan bakal calon lain yang telah mendaftar, karena sesuai mekanisme dan aturan di partai semua memiliki kesempatan yang sama.
“Hanya saja nilai mereka pasti berbeda-beda,” ujarnya.
“Kami juga melakukan uji petik secara empiris tentang latarbelakang para kandidat. Kami menemukan sosok Alfons Goran, seorang anak muda yang kaya pengalaman dan syarat akan pengetahuan. Alfons juga punya jiwa dan semangat yang sama seperti ajaran-ajaran besar yang kita temukan di partai. Beliau rupanya kader PDI Perjuangan ber KTA dan mengunyah banyak ilmu politik langsung dari ayahnya yang juga kader PDI,” jelas Daud.
Daud mengisahkan, ayah Alfons Goran adalah tokoh Partai Kristen Indonesia (Parkindo) yang lahir bersama tokoh politik NTT lainnya seperti Bung Kanis Pari dari Partai Katolik, dan beberapa tokoh lainnya.
Pada tahun 70-an, mereka kemudian meleburkan diri dalam partai PDI Perjuangan mereka saat itu selalu taat pada ideologi, hidup bersama ajaran-ajaran Bung Karno tentang marhaenisme.
Ajaran-ajaran tersebut mendarah daging dan diwariskan turun temurun selain kepada kader partai, tetapi juga kepada keluarga dan anak cucu mereka.
Maka sangat patut, jika Alfons Goran pewaris nilai perjuangan ayahnya datang ke rumah besar PDI Perjuangan untuk mendaftar dan ingin menjadikan partai ini sebagai kendaraan politiknya menuju Pilkada Alor 2024.
Sementara itu, Alfons saat ditemui di sela-sela kesibukan mendaftarkan diri ke PDI Perjuangan mengatakan, dengan semangat dan kesadaran penuh, ia datang ke PDI Perjuangan untuk mendaftarkan diri dan siap untuk mengikuti proses lebih lanjut di partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut.
Ia juga membenarkan sejumlah informasi tentang latarbelakang dirinya sebagai keluarga PDI Perjuangan sejak dari ayahnya.
Namun menurut Alfons, dirinya tetap menghormati aturan dan mekanisme partai, dan siap mengikuti seluruh proses sampai pada penetapan.
“Saya telah mendaftarkan diri sebagai Calon Bupati bersama beberapa kader terbaik lainnya di PDI Perjuangan. Alasan pertama saya mendaftar di PDI Perjuangan adalah saya bertumbuh dari keluarga PDI hingga akhirnya saya memiliki KTA PDI Perjuangan. Sejarah hidup keluarga telah menghantar saya ke partai ini. Oleh karena itu, saya siap berproses di partai ini secara fair dan terbuka. Semoga langkah saya ini direstui oleh para pendahulu dan Tuhan,” tegas Alfons.
Disinggung mengenai peluangnya di partai politik Alfons menjelaskan, dirinya telah berkomunikasi dengan beberapa partai antara lain PDI Perjuangan, PPP, Demokrat, PKB, Nasdem, PAN dan beberapa partai lainnya.
Namun ia tidak mau mendahului apa yang bakal diputuskan partai politik ke depan. Sebab menurut Alfons, ada mekanisme dan prerogatif partai yang harus dihormati.
Penulis: Ronis Natom