Labuan Bajo, Vox NTT- Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) kembali menyelenggarakan Familiarization Trip (Famtrip) dan Table Top Meeting di Labuan Bajo Flores.
Famtrip dilaksanakan selama lima hari, pada 20-24 Mei 2024 dengan agenda kunjungan ke beberapa spot wisata. Lalu akan dilanjutkan dengan Table Top program Business to Business (B2B) di Ayana Komodo Waecicu Resort, Labuan Bajo pada Selasa (21/05/2024) pagi.
Kegiatan yang berkolaborasi bersama Juneyao Airlines, serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu menghadirkan lima Travel Agent dan Tour Operator (TA/TO) asal Tiongkok.
Mereka ialah; Beijing Pipikou International Travel Agency Shanghai Branch, Sanghai New Comfort Internasional Travel, Shanghai Haha Tour, Beijing Best Service Internaional Travel Service, dan Zhejiang Everbright International Tourism.
Sementara BPOLBF mengajak 10 sellers atau pengusaha pariwisata di Labuan Bajo yaitu Ayana Komodo Waecicu Beach, Ta’aktana, a Luxury Collection Resort & Spa Labuan Bajo; Meruorah Komodo Labuan Bajo, Loccal Collection Hotel, Sudamala Resort, Menjaga Bay Resort, Cajoma Indonesia, Plataran Komodo Beach Resort, dan Grand Komodo.
Ketua Tim Pasar Asia Timur yang mewakili Direktur Pemasaran Pariwisata Regional 1 Kemenparekraf, Adila
dalam sambutannya pada sesi Table Top Meeting menjelaskan, Famtrip merupakan salah satu cara pemerintah dalam mempromosikan destinasi wisata pilihan seperti kepada pasar Tiongkok kali ini.
Famtrip ini, kata Adila, bertujuan untuk mempromosikan kawasan Labuan Bajo Flores sebagai destinasi wisata pilihan pasar Tiongkok.
Selain itu, dengan ditetapkannya Bandara Komodo sebagai Bandara Internasional diharapkan dapat menambah aksesibilitas menuju Labuan Bajo dan sekitarnya.
“Melalui kegiatan ini kita dapat menggali dan mempromosikan potensi pariwisata yang ada di Labuan Bajo, sehingga ke depannya daerah ini dapat menjadi salah satu destinasi wisata unggulan yang dapat menarik wisatawan, khususnya untuk pasar Tiongkok,” jelasnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2023, tercatat kunjungan wisatawan Tiongkok ke Indonesia adalah sebanyak 787,900. Angka ini termasuk di antara lima negara asal yang paling banyak berkunjung ke Indonesia.
Dengan melihat data tersebut, Kemenparekraf dan BPOLBF terus berupaya untuk mendorong persebaran kunjungan tersebut agar tidak hanya ke Labuan Bajo tetapi sekaligus membuka peluang paket wisata baru Tiongkok – Labuan Bajo dan daratan Flores lainnya.
Salah satu peserta yang merupakan buyers Tiongkok, Manager of Island Department Shanghai Haha Tour Zou JiaYan merasa sangat terbantu dengan adanya kegiatan Famtrip ini.
Menurut Zou, kegiatan ini sangat membantunya untuk mengetahui dan mengenal lebih banyak lagi terkait pariwisata dan akomodasi di Labuan Bajo.
“Saya berharap ke depanya komunikasi yang dibangun bersama para seller dapat berjalan dengan lancar sehingga dapat terjalin kerja sama,” harap dia.
Senada, Richard Sersandi, Sales Manager dari Plataran Komodo yang merupakan seller mengatakan, kegiatan Famtrip dan Table Top Meeting ini sangat membantu industri pariwisata untuk mempromosikan destinasi Labuan Bajo.
“Kami berterima kasih kepada Kemenparekraf karena telah menyelenggarakan Table Top hari ini yang sudah sangat membantu kami untuk mempromosikan destinasi wisata di Labuan Bajo, di Plataran sebelumnya tingkat menginap wisatawan Tiongkok masih kurang, kebanyakan Eropa, tetapi sekarang dengan banyaknya kegiatan Table Top pasar Asia bisa menambahkan tingkat kunjungan, dan semoga akses pasar untuk Table Top ke depannya semakin diperluas,” ungkap Richard.
Plt. Direktur Utama BPOLBF Frans Teguh menjelaskan, kegiatan Famtrip dan Table Top merupakan cara yang efektif untuk mempromosikan destinasi dan produk pariwisata.
Melalui program ini diharapkan terjadi persebaran wisatawan yang lebih merata tidak saja di Labuan Bajo tetapi juga di daratan Flores pada umumnya.
“Kami percaya bahwa melalui penyelenggaraan Famtrip dan Table Top seperti hari ini dapat lebih mengefektifkan promosi destinasi pariwisata dan produk wisata bagi para seller karena mereka dapat langsung bertemu dengan pasarnya,” katanya.
Frans berharap dengan melaksanakan Table Top Business Meeting ini tidak saja menciptakan lebih banyak paket tour di Labuan Bajo Flores, tetapi juga terjalin kerja sama antar–buyers dan sellers, serta terjadi pemerataan kunjungan wisatawan.
“Karena kami yakin para sellers juga mempromosikan paket wisata Trans Flores,” ujar dia.
Frans menambahkan, Pemerintah Indonesia sangat membutuhkan kerja sama yang baik bersama dengan para stakeholders, pengusaha pariwisata, maskapai, dan masyarakat lokal.
Menurut dia, Pemerintah Indonesia sangat membutuhkan kerja sama yang baik bersama para stakeholders, pengusaha wisata, airlines, dan masyarakat lokal.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah berpartisipasi dalam kolaborasi ini. Semoga Labuan Bajo bisa menjadi destinasi pariwisata terbaik di Indonesia maupun dunia,” ucap Frans.
Kegiatan ini disponsori oleh Juneyao Airlines, Air Asia Indonesia, Ayana Komodo Waecicu Beach, Zada Liveaboard, Bali Dynasty Resort, Ta’aktana a Luxury Collection Resort & SPA, Canna Bali dan Impiana Private Villas Seminyak.
Sebagai informasi, sebelum tiba di Labuan Bajo, para peserta Famtrip telah singgah terlebih dahulu di Pulau Dewata Bali.
Kegiatan ini dirangkum dalam paket Bali Add-On Destination, sebuah paket yang menawarkan perjalanan wisata ke Bali sebagai destinasi favorit dirangkai ke destinasi lainnya seperti Labuan Bajo, Lombok, juga Yogyakarta. [VoN]