Oleh: Imelda Wings Sriyani
Mahasiswi STIPAS Ruteng
“Besar tiang dari pada pasal yang artinya “lebih banyak pengeluaran dari pada pemasukan”. Faktor ekonomi sering dianggap sebagai penyebab utama korupsi.
Banyak pejabat negara yang melakukan korupsi dengan alasan karena pengeluaran mereka lebih tinggi sementara gaji yang diterima tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan.
Data yang dihimpun penulis menyebutkan, korupsi di Indonesia mengalami peningkatan dari tiga tahun terakhir.
Sepanjang tahun 2022, ada 579 kasus korupsi yang telah ditindak di Indonesia. Jumlah itu meningkat 8,63 persen dari tahun sebelumnya.
Berdasarkan jenis perkaranya tindak korupsi yang paling banyak ditangani KPK adalah penyuapan atau gratifikasi.
Korupsi adalah perbuatan yang sengaja dilakukan hanya untuk memenuhi keinginan sesaat, tanpa memikirkan apa risiko yang harus diterima terhadap diri sendiri mau pun orang lain. Namun seseorang dengan sengaja mau dan tahu melakukan korupsi.
Salah satu yang menyebabkan seseorang melakukan korupsi adalah karena persoalan gaya hidup.
Banyak orang menilai bahwa orang yang tampil menawan akan disanjung-sanjung oleh orang lain, sehingga dengan segala cara seseorang rela melakukan korupsi.
Korupsi dan persoalan gaya hidup adalah dua isu yang sering kali menjadi topik perdebatan dan perhatian masyarakat di berbagai negara termasuk Indonesia.
Korupsi merupakan tindakan yang merugikan negara dan masyarakat secara luas, dimana pejabat atau individu yang berwenang memanfaatkan kekuasaan dan sumber daya untuk keuntungan pribadi, sementara persoalan gaya hidup mencakup berbagai aspek seperti: konsumsi berlebihan, ketidakseimbangan ekonomi, dan ketidakadilan sosial.
Di negara ini ternyata korupsi menjadi tren dan gaya hidup. Banyak orang begitu nikmat dan enjoy melakukan korupsi.
Banyak manusia melakukan korupsi dari pusat sampai daerah. Koruptor-koruptor ini terutama adalah manusia yang menduduki jabatan tinggi dalam berbagai institusi negara dan pemerintahan, dari bahwa sampai atas.
Di Indonesia korupsi bukan hal yang asing lagi kita dengar. Apalagi korupsi itu sering terjadi di mana-mana bahkan di sekitar lingkungan kita tinggal.
Korupsi bukanlah masalah sepele melainkan masalah yang sangat serius yang memiliki dampak bagi masyarakat luas.
Korupsi merupakan tumit Achilles bagi kemajuan suatu negara. Persoalan gaya hidup mewah para pejabat merupakan salah satu contoh konkret dari praktek korupsi yang merugikan bangsa.
Ketika pejabat yang seharusnya menjadi teladan dalam berperilaku justru terlibat dalam praktik korupsi dan hidup mewah, maka hal ini menjadi ironi yang memprihatinkan.
Keberadaan korupsi dan gaya hidup yang tidak sesuai dengan posisi menjadi salah satu hambatan dalam upaya pembangunan suatu negara.
Oleh karena itu sangat penting untuk terus mengawasi dan memberantas praktik korupsi serta mengimbau agar pejabat negara dapat hidup dengan sederhana dan menjalankan tugasnya dengan baik demi kepentingan rakyat.
Kita sebagai manusia merasa bahwa sebenarnya kerap kali kita tidak menjadi diri sendiri.
Ambil saja contohnya ketika kita mempublikasikan bahwa kita memiliki tas yang bermerek dengan harga belinya puluhan juta.
Padahal kalau dipikir-pikir itu hanya kesenangan semata dan kita bisa gunakan uang tersebut dengan keperluan lain.
Maksudnya di sini jika kita punya uang gunakan uang itu sesuai dengan kebutuhan kita yang harus terpenuhi, bukan sebaliknya kita gunakan uang tersebut hanya untuk keinginan sesaat.
Yang sering kali orang katakan “utamakan kebutuhan dari pada keinginan” .
Yang menjadi pertanyaan, sebenarnya tujuan kita mempublikasikan itu semua untuk apa? Bukankah untuk mendapatkan pengakuan manusia? Meraih validasi yang semata-mata karena gengsi?
Karena persoalan gaya hidup yang tinggi dapat merusak keseimbangan uang pribadi dan rumah tangga.
Banyak rumah tangga yang pecah karena salah mengelola uang dari awal yang gaya hidupnya selangit lama-lama merayap.
Karena tidak bisa mengelola keuangan dengan baik tapi gunakan uang itu hanya untuk kesenangan semata.
Kalau mau hidup mewah harus bercermin kembali ke dalam diri apakah saya pantas untuk hidup yang serba mewah tapi tidak bergelimang harta?
Dari sini kita bisa menggunakan uang dengan sebaik-baik mungkin maka satu kemungkinan dapat mencegah terjadinya korupsi.
Selain itu salah satu cara untuk menghindari korupsi dengan cara menghindari utang. Terutama utang buat gaya hidup dan hal-hal yang tidak penting.
Karena uang yang dipakai untuk keperluan malah digunakan untuk hal-hal yang tidak penting.
Atur pengeluaran dengan bijak jangan tergoda membeli barang yang sebenarnya tidak kita butuhkan.