Labuan Bajo, Vox NTT- Pemerintah kota Salatiga melakukan studi terap di Labuan Bajo, Manggarai Barat (Mabar), NTT, Rabu (22/05/2024).
Adapun studi terap Pemkot Salatiga di Labuan Bajo yakni; untuk membangun toleransi demi meningkatkan ketahanan ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya di Kota Salatiga, Jawa Tengah.
Penjabat Wali Kota Salatiga Yasin Khasani berharap melalui kesempatan studi terap ini Kota Salatiga dapat berkolaborasi dalam hal penyusunan perencanaan berbasis toleransi dan dukungan terhadap destinasi super prioritas.
“Semoga teman-teman dari Salatiga bisa belajar bagaimana dalam usia 21 tahun Kabupaten Manggarai Barat bisa sampai pada titik ini,” ujarnya.
Yasin juga memuji kerja keras semua pihak yang telah merawat toleransi dan prestasi Kabupaten Manggarai Barat dengan julukan kabupaten pariwisata super prioritas.
“Tentunya semua ini karena kerja keras dan bagaimana dalam waktu 21 tahun Kabupaten ini menjadi destinasi wisata super prioritas,” pujinya.
Sementara itu, Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi mengatakan, masyarakat Manggarai Barat tidak pernah memperdebatkan masalah perbedaan agama.
Hal itu, kata Edi, selain memegang teguh prinsip persaudaraan, kebanyakan masyarakat Manggarai Barat mempunyai saudara -saudari yang berbeda agama, baik itu Muslim ataupun Katolik.
“Masyarakat kami tidak pernah memperdebatkan masalah perbedaan agama,” tegas Ketua DPW NasDem NTT itu.
Edi mengisahkan, soal dulu terkait wacana dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang ingin mencanangkan wisata Halal di Kabupaten Manggarai Barat.
Tapi seluruh warga Masyarakat kata Edi, baik Katolik maupun non-Katolik menolak hal tersebut dikarenakan warga tidak mau kedamaian yang telah dijaga berpuluh-puluh tahun dirusak karena labelisasi Halal.
Ia juga menaruh harapan agar dari kunjungan ini kedua belah pihak baik Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat maupun Pemerintah Kota Salatiga saling mengisi kekurangan.
“Kami sadar bahwa kami sangat jauh tertinggal jika dibandingkan dengan Kota Salatiga ataupun dengan kabupaten- kota lainnya di Indonesia. Kami sedang berlari untuk mengejar ketertinggalan tersebut,” ujar Edi.
“Semoga kehadiran bapak ibu dapat memberikan arti untuk Kabupaten ini. Kami butuh mengisi kekurangan dan mengikuti jejak Kota Salatiga yang lebih maju. Terima kasih dan maaf apabila ada hal yang kurang berkenan selama bapak ibu berada di sini,” tutup dia.
Penulis: Sello Jome