Oleh: Debi Angkasa
Wakil Ketua KPPG Golkar NTT
Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) siap memenangkan Partai Golkar dalam pilkada November 2024 mendatang.
Hal ini bertepatan dengan momentum HUT Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) ke-22 tahun 2024.
Peran perempuan tidak dapat dianggap remeh, terutama dalam melahirkan dan mendidik generasi penerus bangsa.
Oleh karena itu tidaklah berlebihan jika perempuan dianggap sebagai tiang negara.
Keterwakilan perempuan dalam politik telah menunjukkan perbaikan yang signifikan.
Itu terutama dalam kepengurusan di partai politik. Juga keterwakilan di parlemen, serta peningkatan terpilihnya perempuan dalam kontestasi legislatif.
Partai Golkar NTT dalam pemilihan legislatif 14 Februari 2024 lalu mencalonkan sebanyak 235 caleg perempuan untuk DPRD Provinsi NTT dan DPRD kota/kabupaten se-NTT.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 11 orang politisi perempuan Golkar terpilih menjadi anggota parlemen.
Dua di DPRD Provinsi NTT, dua di DPRD Kabupaten Malaka dan masing-masing satu orang di Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Belu, Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Ende dan Sikka.
Berbagai strategi telah digodok oleh KPPG selama ini untuk menaikan elektabilitas sekaligus kualitas perempuan Golkar terlebih mereka yang ikut sebagai calon legislatif.
Melonjaknya suara Partai Golkar pada pemilu 2024, tidak terlepas dari peran kader perempuan yang tergabung dalam organisasi sayap KPPG.
Selain ikut bertarung sebagai caleg, kader perempuan juga aktif membantu pemenangan dalam struktur di berbagai tingkatan.
Di NTT sendiri, ada peningkatan dalam bertambahnya anggota legislatif perempuan yang terpilih dalam pileg 2024 ini, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten.
Kemenangan besar dalam pemilu akan sangat lengkap jika ditambah dengan kemenangan teritorial.
Untuk itu, KPPG bersatu untuk siap menghadapi tahapan terakhir dalam momentum politik terakhir di Indonesia, yaitu pilkada 2024.
Berbagai peran yang bisa dimainkan perempuan dalam konteks pemenangan pilkada antara lain:
Pertama, keterlibatan perempuan yang mencalonkan diri, atau melalui pimpinan parpol dan atau pengurus parpol, perempuan dapat menginspirasi dan memobilisasi pemilih perempuan.
Kedua, perempuan sering kali menjadi ujung tombak dalam kampanye politik, baik melalui pendekatan langsung kepada pemilih ataupun lewat media sosial.
Ketiga, perempuan sering kali menjadi pemilih yang sangat dipengaruhi oleh isu-isu sosial dan kemanusiaan, sehingga partisipasi dan dukungan mereka bisa menjadi kunci dalam pemenangan calon tertentu.
Keempat, perempuan yang terlibat dalam organisasi basis perempuan dapat memobilisasi dukungan dari kelompoknya untuk mendukung kandidat tertentu.
Kelima, perempuan juga dapat berperan dalam memberikan pendidikan pemilih kepada masyarakat, khususnya dalam hal pentingnya menggunakan hak suara mereka dan memilih calon yang tepat.
Keenam, perempuan dapat terlibat dalam kegiatan monitoring dan pengawasan proses pemilihan umum untuk memastikan bahwa proses berlangsung secara adil dan transparan.
Demikianlah berbagai peran perempuan dalam kontestasi politik yang tentu akan membawa Partai Golkar ke dalam kemenangan dan kejayaannya.
Untuk itu patutlah pada kesempatan HUT KPPG 2024 ini, semua perempuan Golkar menyatakan bersatu untuk memenangkan Golkar di ajang pilkada November 2024 mendatang.