Ruteng, Vox NTT– Konferensi Internasional ke-4 tentang Humaniora, Pendidikan, Linguistik, dan Budaya (ICHELAC) telah resmi ditutup pada Sabtu, 8 Juni 2024.
Konferensi yang berlangsung selama dua hari ini telah membawa banyak wawasan dan diskusi yang mendalam mengenai tema “Strengthening Global Citizenship: Leveraging Language, Cultural Diversity, Humanity, and Sustainable Connectivity Towards Educational Transformation in the Digital Era.”
Dalam sambutan penutupannya, Ketua ICHELAC Dr. Leonardus Par menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas keberhasilan acara ini.
“Selama dua hari yang luar biasa ini, kita telah mendalami diskusi penting dan mengeksplorasi berbagai perspektif mengenai tema yang sangat relevan dan signifikan ini,” ungkapnya.
Tema konferensi ini tidak bisa lebih tepat waktu atau lebih penting, mengingat kemajuan teknologi yang cepat dan dampaknya yang mendalam pada dunia kita, katanya.
Leonardus memberikan penghargaan khusus kepada para pembicara kunci yang telah memberikan presentasi yang sangat mencerahkan.
Dr. Marianne Turner dari Monash University, Australia, menyoroti pentingnya keragaman linguistik dalam memupuk kewarganegaraan global.
Prof. Dr. Sebastianus Menggo dari Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng, Indonesia, menjelaskan peran penting literasi digital di era digital.
Dr. Anuncius Gumawang Jati dari Institut Teknologi Bandung, Indonesia, memberikan perspektif mendalam tentang integrasi teknologi AI dalam pendidikan, khususnya dalam pengajaran bahasa.
Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto dari Universitas Indonesia, berbagi keahliannya tentang identitas budaya di era digital dan bagaimana teknologi digital membentuk identitas.
“Pengetahuan dan keahlian Anda benar-benar telah memperkaya konferensi ini dan menginspirasi kita semua,” kata Leonardus.
Leonardus juga mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada para pemakalah dan peserta dari berbagai universitas di Indonesia serta pemakalah internasional.
“Penelitian dan presentasi Anda sangat penting dalam mendorong dialog yang kuat dan menarik. Dedikasi Anda untuk memajukan pengetahuan dan pemahaman dalam bidang-bidang kritis ini sangat patut diapresiasi,” tambahnya.
Kesuksesan konferensi ini juga tidak lepas dari dukungan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIKA Santu Paulus Ruteng.
Leonardus menyampaikan apresiasi mendalamnya kepada dekan yang telah memberikan dukungan tanpa henti untuk keberhasilan konferensi ini.
Ia juga memberikan penghargaan khusus kepada panitia penyelenggara yang telah bekerja keras dan cerdas untuk mewujudkan acara ini.
“Kepada tim IT yang memastikan konektivitas dan bantuan teknis berjalan lancar, pembawa acara yang membimbing kita melalui sesi-sesi dengan anggun dan profesional, para moderator yang memfasilitasi diskusi yang mendalam dan memperkaya, divisi konsumsi yang memastikan kesejahteraan kita dengan pengaturan yang sangat baik, divisi publikasi yang dengan tekun menerbitkan informasi tentang konferensi di media online, divisi keuangan yang mengelola aspek finansial dengan presisi dan perhatian, dan kepada setiap anggota panitia yang membawa keahlian dan semangat mereka – terima kasih dari lubuk hati saya. Komitmen dan kerja keras Anda telah membuat perbedaan besar dan menciptakan pengalaman yang berkesan dan berdampak bagi semua peserta,” ujarnya dengan penuh rasa syukur.
Ia mengajak semua peserta untuk membawa wawasan dan pengetahuan yang telah diperoleh ke depan.
“Mari kita terus memanfaatkan bahasa, keragaman budaya, kemanusiaan, dan konektivitas berkelanjutan untuk mentransformasi pendidikan di era digital. Diskusi dan ide yang dibagikan di sini bukanlah akhir, tetapi awal. Awal dari kolaborasi baru, penelitian baru, dan inisiatif baru yang akan membentuk masa depan pendidikan dan kewarganegaraan global,” tutupnya.
Penulis: Leo Jehatu