Ruteng, Vox NTT– Penyelenggaraan konferensi internasional 4th ICHELAC hari kedua berlangsung pada Sabtu (8/6/2024).
Dua pembicara kunci tampil menyajikan makalah mereka, membawa perspektif baru dan inovatif dalam bidang pendidikan dan linguistik.
Pembicara pertama, Mariane Turner dari Monash University, Australia, menarik minat peserta dengan presentasinya yang berjudul “Learning Through and about Language: Widening the Lens”.
Dr. Turner mengeksplorasi cara-cara baru dalam pembelajaran bahasa yang tidak hanya fokus pada penggunaan bahasa itu sendiri, tetapi juga bagaimana bahasa dapat menjadi alat untuk memahami dan mengeksplorasi berbagai disiplin ilmu dan perspektif.
Pembicara kunci kedua, Dr. Anuncius Gumawang Jati, dari Institut Teknologi Bandung, Indonesia, menyajikan makalahnya yang berjudul “Integrating AI into English Language Pedagogy: A Transformative Shift for Teachers and Learners”.
Dr. Gumawang menyoroti transformasi yang dibawa oleh teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam pengajaran bahasa Inggris.
Ia membahas bagaimana AI dapat diintegrasikan ke dalam pedagogi bahasa Inggris untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan efektif, baik bagi guru maupun siswa.
Sesi pemaparan dari kedua pembicara kunci ini berlangsung di ruang utama Zoom, menarik perhatian ratusan peserta yang hadir secara virtual.
Antusiasme para peserta terlihat jelas dari partisipasi aktif mereka dalam sesi tanya jawab dan diskusi yang mengikuti presentasi.
Selain sesi utama, konferensi hari kedua juga diisi dengan puluhan presentasi makalah dalam sesi paralel yang diadakan di breakout rooms.
Para presenter dari berbagai perguruan tinggi berbagi hasil penelitian dan pemikiran mereka dalam berbagai topik, memberikan kesempatan bagi peserta untuk memperluas pengetahuan dan jaringan profesional mereka.
4th ICHELAC, yang diselenggarakan oleh Unika Santu Paulus Ruteng, terus menunjukkan komitmennya untuk menjadi platform bagi akademisi, peneliti, dan praktisi untuk berbagi pengetahuan dan inovasi terbaru dalam bidang humaniora, pendidikan, linguistik, dan budaya.
Konferensi ini tidak hanya menawarkan wawasan yang berharga, tetapi juga mendorong kolaborasi dan interaksi yang konstruktif di antara para peserta.