Labuan Bajo, Vox NTT– Edistasius Endi dan Yulianus Weng (paket Edi-Weng) resmi dilantik menjadi bupati dan wakil bupati Manggarai Barat pada 26 Februari 2021.
Saat itu keduanya dilantik oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat di Aula Rumah Jabatan Guberur NTT.
Usai dilantik, paket Edi-Weng langsung tancap gas dan tampak serius menangani stunting di Manggarai Barat. Kini, Bupati Edi mengklaim upaya penurunan prevalensi stunting di kabupaten ujung barat Pulau Flores itu sudah lebih baik ketimbang tiga setengah tahun lalu, sebelum paket Edi-Weng menjabat.
Klaim Edi disampaikan saat menyampaikan orasi di depan ribuan Relawan Gerakan Pemuda (Garda) Muda Edi-Weng di Aula Arnoldus Jansen Labuan Bajo, Sabtu (27/7/2024) petang.
Klaim Ketua DPW NasDem NTT itu juga terkonfirmasi dengan data yang diperoleh Vox NTT. Pada periode timbang Agustus tahun 2022, angka prevalensi stunting tingkat Kabupaten Manggarai Barat adalah 15,9 persen atau 3.675 anak stunting. Sedangkan pada periode timbang Februari tahun 2023, angka prevalensi stunting turun menjadi 9,0 persen atau 2.130 anak stunting.
Dari intervensi yang dilakukan pemerintah, prevalensi stunting merujuk pada penimbangan bulan Februari 2024 sebesar 8,6 persen, turun jika dibandingkan tahun 2022 lalu sebesar 15 persen.
Penting Ada Kerja Sama
Wakil Bupati Manggarai Barat, dr. Yulianus Weng, sebagaimana dikutip dari website Bappeda Manggarai Barat, menegaskan betapa pentingnya kerja sama dan sama-sama bekerja dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Manggarai Barat.
“Penanganan stunting ini adalah urusan konvergensi. Ini kerja bersama dan sama-sama bekerja,” ujar Weng ketika menyampaikan sambutan pada kegiatan hari terakhir ‘Peningkatan Kualitas Review Kinerja Tahunan Percepatan Penurunan Stunting dan Penguatan Kapasitas TPPS Kabupaten Manggarai Barat’, yang berlangsung di Aula Setda Kantor Bupati Manggarai Barat, Jumat (26/01/2024) lalu.
Ia meminta semua pihak, utamanya organisasi perangkat daerah (OPD) yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) untuk tidak menyerahkan urusan percepatan penurunan stunting ini hanya kepada salah satu pihak saja.
“Jika selama ini semua orang menyerahkan urusan stunting ini kepada Dinas Kesehatan, mulai semarang, tidak lagi. Urusan stunting ini adalah urusan bersama. Semua kita punya tugas dan tanggung jawab didalamnya,” ujar Weng.
Ia juga mengingatkan bahwa untuk percepatan penurunan stunting, titik start-nya adalah data.
Jika data yang disediakan betul-betul akurat, maka strategi penanganannya pasti akan tepat sasaran. Sebaliknya, jika data yang disediakan asal-asalan, maka penanganannya pasti tidak tepat sasaran.
Karena itu, kepada OPD pengampu percepatan penurunan stunting, Weng mengingatkan untuk menyediakan basis data yang baik dan benar.
Kepada OPD yang selama ini telah berpartisipasi secara aktif dalam menurunkan prevalensi stunting di Kabupaten Manggarai Barat, Weng menyampaikan terima kasih.
Partispasi aktif dari OPD pengampu percepatan penurunan stunting, kata dia, menjadi faktor penting dan penentu dalam upaya menurunkan prevalensi stunting di Kabupaten Manggarai Barat. [VoN]