Mbay, Vox NTT – Kondisi bangunan gedung Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMDP3A) Kabupaten Nagekeo yang berlokasi di Civic Center semakin memprihatinkan.
Gedung yang hampir ambruk tersebut memaksa Kepala Dinas, Sales Ujang Dekresano, untuk mengungsikan seluruh pegawai dari bangunan itu demi alasan keamanan dan keselamatan.
Menurut Sales, seluruh aktivitas rutin para pegawai kini dialihkan ke aula kantor dinas yang terletak di sebelah gedung yang nyaris runtuh tersebut.
Pemindahan ini telah berlangsung selama dua minggu terakhir. Keputusan ini diambil setelah ditemukan keretakan besar di hampir seluruh ruangan dalam gedung kantor tersebut, yang dianggap sangat membahayakan keselamatan para pegawai.
Selain keretakan pada dinding, kondisi plafon juga terlihat menggantung dan nyaris runtuh. Kondisi lantai pun mengalami amblas yang diduga akibat pergerakan tanah, semakin menambah kekhawatiran akan keselamatan kerja di gedung tersebut.
“Kami telah membuat telaahan staf untuk melaporkan kondisi ini kepada pimpinan,” ujar Sales.
Ia berharap, laporan tersebut segera ditindaklanjuti agar bangunan bisa diperbaiki atau direnovasi sebelum terjadi hal yang lebih buruk.
Situasi serupa juga dialami oleh beberapa kantor dinas lainnya di sisi timur Civic Center, seperti Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Inspektorat, Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan.
Meski belum semua dinas mengambil langkah serupa, kondisi bangunan yang mengkhawatirkan ini menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kabupaten Nagekeo.
Masih belum ada tanggapan resmi dari pihak berwenang terkait rencana perbaikan atau relokasi permanen untuk gedung-gedung yang terdampak.
Namun, langkah antisipatif Kadis Ujang untuk pemindahan sementara aktivitas ke tempat yang lebih aman menunjukkan komitmen untuk mengutamakan keselamatan pegawai dan masyarakat terutama pengurusan administrasi para pegawai dari desa-desa di Nagekeo yang berurusan dengan kantor-kantor dinas tersebut.
Penulis: Patrianus Meo Djawa