Nagekeo, Vox NTT – Frans Sarong, wartawan senior dari Kompas Gramedia, menyatakan bahwa pasangan Emanuel Melkiades Laka Lena dan Johny Asadoma unggul dalam Pemilihan Gubernur NTT yang akan berlangsung pada November 2024.
Berdasarkan hasil survei dari lima lembaga survei, pasangan ini lebih unggul dibandingkan dua pesaing terdekatnya, Ansy Lema dan Simon Petrus Kamlasi.
Frans mengungkapkan bahwa survei yang dilakukan oleh Charta Politika, Indekstat, SMRC, LSI, dan Voxpol Center menempatkan Melki Laka Lena di posisi teratas. Berikut adalah hasil dari lima lembaga survei tersebut:
1. Charta Politika (2-11 Mei 2024): Melki Laka Lena memimpin dengan 38,4%, disusul Ansy Lema 32,4%, dan Simon Petrus Kamlasi 3,3%. Sebanyak 26% responden belum memberikan pilihan.
2. Indekstat (1-10 Juli 2024): Melki Laka Lena memperoleh 49,1%, diikuti Ansy Lema dengan 20,9%, dan Simon Petrus Kamlasi 8,8%. Ada 21,3% responden yang belum menentukan pilihan.
3. Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) (12-19 Juli 2024): Melki Laka Lena berada di posisi teratas dengan elektabilitas 33,6%, Ansy Lema 26,5%, dan Simon Petrus Kamlasi 13,2%. Sisanya 26,7% belum memberikan jawaban.
4. Lingkaran Survei Indonesia (LSI), (18-25 Juli 2024): Dari 800 responden, Melki Laka Lena dipilih oleh 35,5%, Ansy Lema 21,1%, dan Simon Petrus Kamlasi 9,9%. Sebanyak 33,4% belum menjawab.
5. Voxpol Center (23 Juli-1 Agustus 2024): Melki Laka Lena unggul dengan elektabilitas 50,1%, diikuti Ansy Lema 22%, dan Simon Petrus Kamlasi 7,6%. Sebanyak 20,3% pemilih belum menentukan pilihan.
Pada kampanye terbuka di Lapangan Pancasila Boawae, Minggu 29 September 2024, Frans mengajak masyarakat Nagekeo untuk bijak dalam memberikan suara.
Ia menegaskan bahwa suara rakyat sangat berharga, sehingga sebaiknya memilih kandidat yang memiliki peluang besar untuk menang, yaitu pasangan Melki-Johny.
“Suara bapak ibu itu mahal, jadi musti pilih yang menang. Pilih nomor dua Melki-Johny,” ujar Frans, yang kini menjabat sebagai ketua tim pemenangan Melki-Johny di tingkat provinsi NTT.
Penulis: Patrianus Meo Djawa