Larantuka, Vox NTT – Seluruh anggota keluarga Fernandez di Larantuka menyatu memberikan dukungan kepada calon gubernur dan wakil gubernur NTT nomor urut 2, Emanuel Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma (Melki-Johni).
Dukungan itu diberikan lantaran semangat juang mantan Gubernur yang juga mantan Ketua DPD I Golkar NTT Alm. dr. Hendrikus Fernandez dinilai melekat kuat pada diri Melki Laka Lena.
“Pak dr. Hendrik Fernandez itu orang tua kami, om kami yang selalu jadi panutan kami. Orang yang sangat sederhana dan tidak pernah membedakan suku dan agama. Kami melihat sosok dr. Hendrik Fernandez itu ada pada diri Pak Melki Laka Lena. Ini yang membuat kami semua keluarga Fernandez mendukung penuh Melki-Johni,” sebut Paulus Bai Fernandez, dalam pertemuan tatap muka keluarga Fernandez bersama Cagub Melki Laka Lena di kediaman Mel Fernandez di Larantuka, Selasa (15/10/2024).
Kesempatan itu, Calon Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena menyampaikan rasa teriama kasih atas dukungan keluarga Fernandez yang digagas oleh puteri dr. Hendrik Fernandez, Ibu Sin Fernandez. Ia juga mengisahkan tentang kedekatan almahruam ayahnya dengan dr. Hendrik Fernandez. Semasa aktif sebagai Gubernur NTT sekaligus Ketua Kwarda Pramuka NTT, ayahanda Melki Laka Lena dipercayakan menjadi Sekretaris Kwarda Pramuka NTT.
“Kedekatan dan hubungan baik antara kami dengan keluarga Fernandez sudah terjalin sejak lama sampai kini hubungan baik antara kami dengan Kaka Sin Fernandez dan Kaka Mel Fernandez tetap terjalin. Dan hari ini saya sangat berbahagia dan merasa terhormat mendapat disambut dan mendapat dukungan penuh dari keluarga Fernandez,” ujar Melki Laka Lena yang didampingi Sin Fernandez, Shinta Maku Djawa, dan Deby Angkasa.
Hadir juga pimpinan koalisi MELKI-JOHNI Kabupaten Flotim, Syaiful Sengaji, Nani Betan, Rian Dea, dan seluruh pimpinan partai koalisi serta anggota DPRD Flotim dari partai koalisi.
Melki Laka Lena menyampaikan visinya untuk membangun NTT bersama Johni Asadoma dalam pertemuan itu.
Pihaknya akan membangun industri pengolahan produk daerah di Kabupaten Flores Timur. Menurutnya, pembangunan industri pengolahan ini sejalan dengan program hilirisasi, yang terus digaungkan paslon Melki-Johni di seluruh Provinsi NTT.
Khusus di wilayah Kabupaten Flotim, MELKI-JOHNI bakal membangun industri pengolahan untuk mengolah produk-produk daerah seperti perikanan dan kelautan, juga pertanian dan perkebunan.
Melki menegaskan bahwa program hilirisasi merupakan bagian dari visi NTT Maju di bidang ekonomi, di mana Mwlki-Johni ingin agar pendapatan per kapita masyarakat NTT mengalami peningkatan lewat industri pengolahan.
“Salah satu program dari Melki-Johni adalah kita ingin agar bapak mama sekalian harus memiliki peningkatan pendapatan per kapita, atau pegang uang lebih banyak dari sebelum Melki-Johni jadi gubernur dan wakil gubernur NTT,” pintanya.
Pada kesempatan yang sama, Melki menegaskan bahwa, penugasannya ke NTT merupakan perintah langsung presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Penugasan ke NTT beliau yang tunjuk. Melki harus ke NTT bersiap diri menjadi calon Gubernur NTT,” kata Melki meniru pernyataan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Karena itu, ia mengajak seluruh warga masyarakat TTS untuk turut serta membangun NTT bersama Melki-Johni lewat spirit Ayo Bangun NTT.
Melki Laka Lena juga menyampaikan 10 program utamanya yang termanifestasi dalam visi NTT maju di bidang ekonomi, NTT Sehat di bidang kesehatan, NTT Cerdas di bidang pendidikan, NTT Sejahtera di semua bidang kehidupan, dan berkelanjutan dari Presiden Jokowi ke Presiden Prabowo.
Diminta Perhatikan Masyarakat Adat dan Tradisi Semana Santa
Selain itu, Emanuel Melkiades Laka Lena, mendapat permintaan khusus dari Raja Larantuka, Don Andre Martinus Diaz Viera de Godhino, untuk memperhatikan masyarakat adat dan tradisi budaya, termasuk Semana Santa di Larantuka.
Permintaan ini disampaikan Raja Don Tinus saat kunjungan Melki Laka Lena ke istana Raja Larantuka di Kelurahan Pohon Sirih, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, pada Selasa (15/10/2024).
Dalam pertemuan tersebut, Raja Don Andre atau yang biasa dikenal sebagai Don Tinus menyampaikan bahwa adat dan budaya merupakan bagian penting untuk mempersatukan masyarakat di wilayah Flobamorata.
Ia berharap Melki Laka Lena, jika terpilih sebagai gubernur, dapat memberikan perhatian khusus pada pelestarian adat dan budaya di NTT.
“Pak Melki, jika Tuhan dan Lewotana berkenan dan terpilih menjadi gubernur NTT, tolong perhatikan masyarakat adat. Adat dan budaya merupakan perekat dan pemersatu berbagai perbedaan di Flobamorata,” ujar Don Tinus.
Menanggapi permintaan Raja Don Tinus, Melki Laka Lena mengatakan bahwa sejarah kerajaan Larantuka dan kerajaan lain di NTT perlu dijaga dan dilestarikan.
Ia menegaskan, harus ada kolaborasi antara pemerintah, para raja, dan sektor swasta untuk menjaga kekayaan budaya di NTT.
“Kita harus lestarikan hal baik yang sudah dijaga ratusan tahun ini. Adalah tugas kita bersama, baik pemerintah, raja, maupun pihak swasta, untuk melestarikan kekayaan budaya ini,” jelas Melki.
Tradisi Semana Santa
Raja Larantuka juga meminta agar Melki Laka Lena dapat memberikan perhatian pada tradisi Semana Santa, sebuah prosesi keagamaan yang sudah mendunia.
Don Tinus menyebut bahwa Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, pernah menghubungi untuk meminta izin menjadikan Semana Santa sebagai ikon nasional.
“Semana Santa sudah menarik perhatian pemerintah pusat. Menteri Pariwisata sudah meminta agar tradisi ini dijadikan ikon nasional,” ungkap Don Tinus.
Melki Laka Lena menyatakan, jika sudah ada permintaan dari menteri pariwisata, pihaknya akan bekerja sama dengan para raja, gereja, dan pemerintah daerah Flores Timur untuk memberikan perhatian khusus pada prosesi Semana Santa agar lebih baik ke depan.
“Nanti kami pastikan bahwa perhatian untuk Semana Santa itu konkret, sehingga bisa mendukung dan meningkatkan kualitas acara demi semua pihak,” jelas Melki Laka Lena.
Melki Laka Lena juga menyinggung soal tata kelola penanganan prosesi Jumat Agung di Larantuka. Menurutnya, ada tiga pihak utama yang terlibat dalam penanganan prosesi ini, yaitu kerajaan, gereja, dan pemerintah.
“Di sini ada tiga tungku: kerajaan, gereja, dan pemerintah. Nanti kami dari provinsi akan secara khusus membahas penanganan Jumat Agung agar lebih baik,” tutup Melki. [*]