Labuan Bajo, Vox NTT- Ada hal yang menarik saat segmen 4, debat pertama calon bupati dan wakil bupati Manggarai Barat dalam sesi saling bertanya dan menanggapi, Rabu (16/10/2024).
Dalam segmen itu, moderator Desy Natalia dari RRI SP Labuan Bajo, membacakan aturan saat debat yaitu diberikan waktu 2 menit untuk mengajukan pertanyaan. Kemudian pasangan calon yang ditanya memiliki waktu 5 menit untuk menjawab. Setelah itu pasangan calon pertama (penanya) diberikan waktu 3 menit untuk memberikan tanggapan atau klarifikasi.
Desy juga mengingatkan kembali beberapa aturan penting yang harus dipatuhi para pasangan calon. Khusus untuk pada segmen ini, pertanyaan harus berhubungan dengan tema debat yaitu ‘peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat berbasis pembangunan pariwisata terintegrasi’ yang merujuk pada visi misi dan program kerja masing-masing paslon.
Pertanyaan dan tanggapan, jelas Desy, harus disampaikan dengan suara yang jelas sehingga bisa didengarkan dengan baik oleh pasangan calon lain serta seluruh hadirin yang menyaksikan debat.
“Pertanyaan dan tanggapan tidak boleh mengandung unsur sarah yang bisa menyinggung atau memprovokasi jika menggunakan singkatan istilah atau terminologi asing kami mohon agar dijelaskan terlebih dahulu dalam bahasa Indonesia agar sama-sama mudah dipahami,” ujar Desy.
Calon bupati nomor urut 1 Christo Mario Y. Pranda memberikan pertanyaan kepada paslon nomor urut nomor 2 Edistasius Endi-Yulianus Weng (Edi-Weng).
“Pertanyaan bagaimana cara Anda mengaplikasikan pendekatan THIS dalam perencanaan pembangunan pariwisata Kabupaten Manggarai Barat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” tanya Mario kepada paslon nomor urut 2 Edi-Weng
Saat menjawab, calon bupati Edistasius Endi meminta moderator agar konsisten. Saat pertanyaan dibacakan, kata Edi, wajib menjelaskan jika ada singkatan.
“Baik terima kasih, rupanya moderator ini tidak konsisten, tadi disampaikan bahwa kalau ada singkatan itu mesti dijelaskan terima kasih,” ujar Edi.
Moderator pun berterima kasih kepada Edi Endi yang sudah mengingat soal aturan debat.
“Baik terima kasih, pak sudah diingatkan,” timpal Desy.
Mario pun langsung menjelaskan terkait akronim THIS. Saat menyebutkan akronim THIS, Mario Pranda salah menjelaskan karena menambahkan kata dalam akronim THIS dengan kata ‘Substaineble’.
“Jadi baik karena 02 ini adalah petahana, saya rasa istilah THIS ini karena dari Bappenas tidak asing lagi, baik kalau memang tidak belum tahu THIS itu adalah Tematik, Holistik, Integratif, Spasial dan Substaineble,” ujar Mario Pranda.
Terkait pertanyaan yang diberikan oleh Mario Pranda, Edi menjelaskan soal bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Apa orientasi dari yang namanya pembangunan, itu adalah dalam rangka peningkatan kesejahteraan rakyat maka yang harus ditempatkan yang pertama adalah bagaimana menempatkan prioritas untuk mencapai tujuan maju dan rakyatnya Sejahtera,” jelas Edi.
Terus yang kedua, kata Edi, beda namanya soal “apa masalah karena jangan sampai kegiatan itu menjadi mubazir tanpa mengenal apa income, outcome dan benefit dari sebuah kegiatan.”
Ia menjelaskan, setelah dilakukan namanya pemetaan masalah, harus dilihat juga bagaimana dampaknya.
“Baru di situlah kita akan mengalokasikan yang namanya anggaran. Terus yang ketiga, dalam menempatkan perencanaan harus memperhatikan yang namanya bagaimana keberpihakan kita terhadap yang namanya masyarakat kecil terus yang kedua disabilitas terus yang ketiga adalah perempuan,” jelasnya.
Calon wakil bupati nomor urut 2 Yulianus Weng menambahkan, “agar apa yang telah lakukan nanti dapat bermanfaat dan terealisasi.”
“Maka siklus perencanaan yang kita buat bentuk pertama harus sesuai dengan jadwal atau schedule yang telah dibuat oleh Kementerian mengacu pada peraturan yang berlaku,” kata Yulianus.
Schedule ini, kata dia, harus ditepati kapan dimulai membuat perencanaan lalu kapan mengusulkannya baik ke Provinsi maupun pusat.
“Kapan waktunya untuk kita usulkan ke provinsi sampai pusat, kapan saatnya kita membahas itu dengan lembaga DPRD itu yang pertama yang kedua, tentu kita berharap apa yang telah kita rumuskan ini tentu harapannya apa dia akan tercapai,” beber Yulianus.
“Tentu perlu kita juga membangun hubungan korelasi jaringan yang baik dengan pemerintah pusat sebaik apapun yang kita rencanakan kita buat tapi kalau kita tentu tidak punya hubungan yang baik dengan pusat, maka saya yakin beberapa hal yang kita rumuskan dengan baik tentu tidak akan terlaksana di daerah kita,” tutupnya.
Penulis: Sello Jome