Jakarta, Vox NTT – Lembaga Survei Citra National Network (CNN) menggelar survei menjelang Pemilihan Gubernur Nusa Tenggara Timur (Pilgub NTT).
Survei menjelang masa kampanye berakhir ini hasilnya pasangan Melki Laka Lena-Johni Asadoma mengungguli pasangan Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu, serta pasangan Yohanis Fransiskus Lema-Jane Natalia Suryanto.
Direktur Eksekutif CNN, Robby Rosyad menjelaskan, dalam survei tersebut, sampel yang diambil sebanyak 1880 orang dengan menggunakan metode multistage random sampling.
“Selain metode survei responden multistage random sampling, dalam survei terbaru ini toleransi kesalahan atau margin of error sekitar 2,26 persen. Dan tingkat kepercayaan 95 persen,” jelas Robby, Sabtu, 9 November 2024, dilansir SuaraMerdeka.com.
Ia menjelaskan, pelaksanaan survei berlangsung dari 26 Oktober hingga 6 November 2024, yang tersebar di 21 kabupaten dan satu kota di Provinsi NTT.
Survei ini juga menguji tingkat pengenalan dan kesukaan masyarakat pada ketiga paslon Pilgub NTT.
Hasilnya, sebanyak 84,7 persen responden mengenal dengan baik pasangan Melki Laka Lena-Johni Asadoma. Kemudian, sebanyak 85,8 persen menyukai pasangan Melki Laka Lena-Johni Asadoma.
Sedangkan sebanyak 82,7 persen responden mengenal dengan baik pasangan Yohanis Fransiskus Lema-Jane Natalia Suryanto dan 77,6 persen menyukai pasangan ini.
Lalu, sebanyak 70,7 persen responden mengenal pasangan Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu dan sebanyak 64, persen responden menyukai pasangan ini.
CNN dalam mengukur tingkat keterpilihan (elektabilitas) dari ketiga paslon pada survei ini, dengan mengajukan pertanyaan kepada responden untuk memilih calon gubernur dan wakil gubernur jika Pilkada digelar saat ini.
Pada pertanyaan terbuka ini, responden diizinkan untuk menjawab dengan bebas dan tanpa dibatasi oleh pilihan jawaban yang telah ditentukan.
Hasilnya, nama pasangan Melki Laka Lena-Johni Asadoma dipilih oleh 37,1 persen respoden.
Kemudian disusul oleh pasangan Yohanis Fransiskus Lema-Jane Natalia Suryanto 32,3 persen. Lalu pasangan Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu 18,2 persen dan responden yang tidak menjawab 12,4 persen.
Kemudian, lanjutnya, saat menguji kemantapan respoden dalam memilih diuji dengan mengunakan pertanyaan tertutup dengan disediakan nama dari ketiga paslon dan disertai surat suara yang harus dipilih oleh responden.
Hasilnya, nama dan gambar pasangan Melki Laka Lena-Johni Asadoma dipilih sebanyak 42,7 persen, kemudian Yohanis Fransiskus Lema-Jane Natalia Suryanto dipilih sebanyak 33,9 persen. Lalu pasangan Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu dipilih sebanyak 20,8 persen dan tidak memberikan pilihan sebanyak 2,6 persen.
Ia menilai, kondisi ini menunjukan bahwa preferensi politik responden terkait siapa pemenang pada Pilgub NTT 2024 sudah dapat dipastikan akan dimenangkan oleh pasangan Melki Laka Lena-Johni Asadoma, jika merujuk hasil survei CNN terbaru.
“Jika melihat data dan tren survei yang telah kami lakukan untuk Pilgub NTT ini, tampaknya kecenderungan siapa yang akan memenangkan kontestasi pilkada ini sudah terlihat jelas, dengan asumsi tanpa ada peristiwa politik yang besar dan berpengaruh,” jelas Robby.
Ia menambahkan, jarak tingkat keterpilihan antara pasangan Melki Laka Lena-Johni Asadoma dengan pasangan Yohanis Fransiskus Lema-Jane Natalia Suryanto terpaut hampir 8 persen.
“Tentu angka ini telah melebih angka yang tidak memilih dan angka margin of error dari survei CNN ini. Dan itu sesuai dengan kecenderungan survei semakin dekat dengan hari pencoblosan maka semakin sedikit pemilih yang tidak memberikan pilihan,” ucapnya.
Menurut Robby, Pilgub NTT 2024 menjadi momentum penting bagi masyarakat NTT untuk menentukan sosok pemimpin yang akan membawa NTT ke arah yang lebih baik dalam lima tahun ke depan.
Di mana, kata Robby, hasil survei CNN menemukan harapan masyarakat NTT terhadap isu isu mendesak yang harus di selesaikan oleh gubernur dan wakil gubernur terpilih. Di antaranya sebanyak 78,9 persen respoden berharap Kepala Daerah yang terpilih mampu mengentaskan kemiskinan yang masih tinggi.
Sebab, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, NTT menempati posisi sebagai salah satu provinsi dengan persentase penduduk miskin tertinggi di Indonesia, yaitu sebesar 19,48 persen.
Angka ini jauh di atas rata-rata kemiskinan nasional sebesar 9,54 persen.
Kemudian sebanyak 76,8 persen berharap mampu meningkatkan kualitas pendidikan yang masih tertinggal dibandingkan provinsi lainnya.
“Kalau faktor survei itu ada beberapa kemungkinan, pertama tingkat popularitasnya sangat tinggi, lalu tingkat elektabilitasnya, tingkat penerimaannya tinggi atau kuat juga.”
“Lalu mungkin juga sering turun ke jalan, turun ke bawah, turun ke masyarakat, mungkin sering membantu warga NTT itu banyak faktor dari hasil survei. Sebenarnya poinya sering membantu masyarakat dan turun ke masyarakat,” katanya. [*]