Ruteng, Vox NTT – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Manggarai menggalang bantuan untuk korban bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur.
Ketua PMI Kabupaten Manggarai, Hironnymus A. Kaunang mengaku ikut prihatin atas terjadinya erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. PMI Manggarai juga prihatin dengan warga terdampak.
“Sebagai wujud keprihatinan dan bela kemanusiaan, masyarakat Manggarai khususnya telah menyalurkan bantuan melalui Posko PMI Kabupaten Manggarai,” kata Rony di Ruteng, Sabtu, 16 November 2024.
Ia berharap kepedulian semua pihak dapat mengurangi penderitaan warga terdampak erupsi.
“Terima kasih untuk segala bentuk kepedulian masyarakat Manggarai,” kata Rony.
Ia mengatakan, berbagai jenis bantuan masyarakat tersebut selanjutnya akan didistribusikan langsung oleh PMI Kabupaten Manggarai kepada korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur.
Rencananya, kata Rony, PMI Kabupaten Manggarai akan mengutus tim yang terdiri dari keterwakilan pengurus, staf dan relawan. Tim akan diberangkatkan pada hari Senin, 18 November 2024.
Pengurus Bidang Penanggulangan Bencana (PB) PMI Kabupaten Manggarai, Thomas A. B. Hikmat mengatakan, donasi yang terkumpul akan didistribusikan langsung kepada korban yang membutuhkan sesuai hasil asesmen.
“Sehingga bantuan yang diberikan akan tepat sasaran sesuai kebutuhan,” kata Tomi, sapaan karib Thomas A. B. Hikmat.
Ia mengatakan, donasi tersebut datang dari berbagai lapisan masyarakat dengan berbagai jenis bantuan.
Tomi merincikan berbagai jenis bantuan itu seperti family kit (25 boks), beras (950 kg), air mineral (85 dus), pakaian layak pakai (20 karung), sabun mandi (5 dus), pasta gigi (4 dus), sikat gigi (216 pcs), detergen (18 dos), masker (3 dus), mie instan (34 dus), biscuit (2 dus), minyak kayu putih (1 lusin), pampers (11 dus), pembalut wanita (1 dus), susu Indomilk saset (5 dus), tool kit (25 karung), selimut (100 pcs), buku tulis (5 dus) dan ballpoint (5 gros).
Gunung Lewotobi Laki-laki masih mengeluarkan letusan hingga Minggu, 10 November 2024.
Orang-orang juga diminta untuk mengungsi dengan cepat untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Bahkan penegak hukum diterjunkan untuk mengevakuasi penduduk yang menolak mengungsi.
Namun, dilaporkan bahwa proses evakuasi sulit dilakukan karena kendaraan tak mampu mengakses lokasi.
Warga dilarang melintasi wilayah darurat Gunung Lewotobi Laki-laki yang berjarak 9 kilometer.
Pada 3 November 2024, pukul 23.57 Wita, letusan pertama di bulan ini terjadi.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi meningkatkan statusnya dari siaga ke awas.
Ribuan orang dipaksa untuk mengungsi. Data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa 10.295 orang meninggal akibat erupsi di 14 desa.
Mereka tertindih reruntuhan bangunan, dan sepuluh warga tewas, termasuk satu keluarga dengan enam anggota. Salah satu korban adalah Suster Nikoline Padjo, SSpS, seorang biarawati Katolik.
Jurnalis warga: Pino Jebarus, Pengurus PMI Kabupaten Manggarai Bidang Humas dan Organisasi