Labuan Bajo, Vox NTT – Salah satu akun media sosial facebook “Erik Hadur Chanel” resmi dilaporkan ke Polres Manggarai Barat terkait kasus dugaan pencemaran nama baik dan informasi bohong atau hoaks. Akun tersebut dilaporkan oleh Ronal Jantur alias Ronal Banera melalui kuasa hukumnya Hajenang.
Akun facebook tersebut mengunggah foto Ronal Banera bersama istrinya dengan keterangan “Selamat datang di dunia NYATA nana Ronald Banera. Konem ceha wa nua wc ranga daat de hau e Bae kin lata. Neka sio demeng deko eme sumang nge ko” (Selamat datang di dunia nyata saudara Ronald Banera. Biarpun kau yang muka jelek sembunyi di lubang wc, orang tetap tahu. Jangan kecing di celana kalau ketemu ya).
Kuasa hukum Ronal Banera, Hajenang menjelaskan, pihaknya telah melaporkan akun facebook tersebut ke Polres Manggarai Barat pada Senin, 2 Desember 2024.
“Yang dilaporkan tadi, terkait postingan Erik Hadur, dia menyampaikan ke media sosial informasi bohong, yang sangat merugikan saudara Ronal. Karena dengan postingan tersebut, Ronal ini merasa tidak nyaman dan tidak tenang. Bukan hanya Ronal saja, tetapi juga menyamgkut dengan anak dan isterinya,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, setelah unggahan tersebut, keadaan Isteri dan anak dari Ronald saat ini merasa tertekan dan tidak nyaman.
“Polres Manggarai Barat sudah menerima laporan kita, dan sekaligus dalam beberapa hari ke depan ini akan memproses itu. Kita sampaikan pengaduan dulu, nanti dilihat apakah terlapor ini ada itikad baik atau tidak. Kalau tidak memiliki itikad baik, maka kita akan lanjutkan dalam proses hukum selanjutnya,” katanya.
Hajenang berharap agar pihak Kepolisian menuntaskan persoalan ini secara objektif. Karena ini menyangkut kenyamanan masyarakat.
“Harapan kita, agar pihak Polres Manggarai Barat ini sigap dalam mngusut kasus ini dan menegakkan aturan seobjek mungkin,” pintanya.
Menurut dia, akun facebook tersebut mengunggah foto Ronald bersama isterinya dengan keterangan RIP.
“Kalau bahasa kita, RIP itu menandakan sebuah kematian. Saya kira ini adalah ancaman psikologis, yang kemudian menyebabkan seseorang itu merasa tidak nyaman,” jelasnya
“Apakah mau dibunuh, dibuntuti, atau hal lainnya, kita tidak tahu. Sehingga hal semacam itu kita butuhkan perlindungan dari aparat keamanan, dengan menangani kasus ini secara serius,” tambah dia.
Hasil penelusuran media ini, beberapa saat setelah mengunggah postingan itu, akun Erik Hadur Oficial kembali mengunggah postingan yang mengaku bahwa akunnya diretas.
“Untuk segala postingan yang mengatasnamakan akun face saya. Mohon untuk tidak direspon. Facebook saya telah dibajak oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Tabe,” tulis akun itu.
Namun, akun tersebut tidak ditemukan lagi dalam beranda pencarian di Facebook. Diduga telah dinonaktifkan.
Penulis: Sello Jome