Mbay, Vox NTT – Proyek pembangunan Sistem Perpipaan Air Minum (SPAM) di Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo tahun 2024 diduga ada manipulasi volume pekerjaan.
Proyek ini dikerjakan oleh CV Evarta dengan anggaran dari Dinas PUPR Kabupaten Nagekeo sebesar Rp 2 miliar lebih.
Hingga akhir masa kontrak pada 20 Desember 2024, proyek tersebut baru mencapai tahap pembuatan bekisting dari triplek dan belum dilakukan pengecoran sama sekali.
Ismail, salah satu dari delapan pekerja proyek, kepada VoxNtt.com pada Sabtu, 28 Desember 2024 mengatakan, pekerjaan terhenti akibat ketiadaan material.
“Kami beristirahat sepanjang hari karena tidak ada material untuk melanjutkan pekerjaan,” ujarnya.
Selain ketiadaan material, indikasi penggunaan material bekas terutama pada pipa outlet terpantau telah digunakan dalam proyek tersebut.
Penjabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek, Ronny Rosok menjelaskan, dengan anggaran sebesar lebih dari Rp2 miliar, CV Evarta ditargetkan harus membangun bak reservoar berkapasitas 100 kubik air dan memasang 11 unit meteran air di rumah warga.
“Meteran sampai sekarang belum dipasang, mereka sementara perakitan,” kata Ronny saat dikonfirmasi.
Sementara terkait penggunaan pipa outlet bekas, Ronny berjanji akan segera melakukan pemantauan pada Senin, 30 Desember 2024 awal pekan depan.
Namun yang mengejutkan, meskipun pekerjaan fisik bak reservoar belum dimulai dan meteran air belum terpasang, Dinas PUPR Kabupaten Nagekeo terkonfirmasi telah mencairkan 81 persen anggaran proyek kepada rekanan.
Antonius Apu, warga Nangaroro yang ditemui di sekitar lokasi proyek, mengaku heran dengan pencairan anggaran tersebut sebab besarnya presentasi volume pekerjaan yang mencapai 81 persen tak sesuai dengan kondisi riil di lapangan.
“Delapan puluh satu persen ini mereka hitung bagaimana? Bak belum bangun, pipa dan meteran juga belum pasang. Kami mohon jangan tipu kami,” ujarnya.
Antonius mendesak aparat penegak hukum segera memanggil pihak terkait untuk mencegah potensi korupsi termasuk kehadiran proyek air bersih yang tak pernah diketahui oleh masyarakat.
Sementara itu, Yohanes Sapa, Direktur CV El Emunah selaku konsultan pengawas proyek, belum memberikan keterangan terkait realisasi volume pekerjaan.
Beberapa kali upaya konfirmasi melalui panggilan WhatsApp oleh wartawan VoxNtt.com tidak mendapatkan respons.
Penulis: Patrianus Meo Djawa