Kupang, Vox NTT – Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Andriko Noto Susanto, memberikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah Timor Tengah Selatan (TTS) dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional NTT atas respons cepat mereka dalam menangani longsor yang terjadi di ruas jalan Batu Putih, yang sempat memutuskan akses lalu lintas selama beberapa jam pada Selasa, 28 Januari 2025.
“Hanya kira-kira stop sekitar empat jam, jadi alat berat segera turun kemudian bisa membuka kembali akses jalan ini, sehingga yang kita saksikan sudah lumayan lancar lalu lintas kendaraan,” kata Andriko saat meninjau lokasi longsor di Batu Putih, batas Kabupaten TTS pada Rabu, 29 Januari 2025 siang.
Andriko berharap agar kerusakan tersebut dapat segera ditangani dan diperbaiki, sehingga jalur dua arah dapat kembali normal dan lancar.
“Karena ini dari TTS ke Kupang lalulintasnya selalu relatif padat,” katanya.
Curah hujan tinggi yang terjadi dalam sepekan terakhir mengakibatkan bencana longsor di salah satu ruas jalan Batu Putih – TTS pada Selasa, 28 Januari 2025 sore, sekitar pukul 16.00 Wita.
Longsor yang menutupi badan jalan tersebut membobol turap pengaman dan menyebabkan akses jalan terputus selama kurang lebih empat jam, yang mengakibatkan arus lalu lintas macet.
Beruntung, kejadian tersebut segera ditangani dengan menggunakan alat berat yang dikerahkan oleh Pemda setempat dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional NTT Kementerian PU.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional NTT Kementerian PU, Agustinus Junto mengatakan, pihaknya membutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk membangun bronjong di lokasi tersebut sebagai langkah awal untuk mengantisipasi terjadinya longsor.
“Kami akan segera menangani dan memperbaiki kerusakan ini. Karena jalan ini memiliki bentuk leter S yang cukup panjang, diperkirakan memerlukan waktu sekitar 14 hari atau dua minggu untuk menyelesaikan pembangunan bronjong,” ujar Junto.
Imbau Masyarakat Selalu Waspada
Dalam kunjungannya, Andriko mengimbau masyarakat setempat untuk selalu waspada terhadap potensi bencana alam, terutama selama musim hujan yang dapat memperburuk kondisi tanah longsor.
Ia juga mengimbau Pemkab TTS agar intens membangun koordinasi lintas sektor agar dapat mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam akibat curah hujan yang tinggi.
“Beberapa kemungkinan yang terjadi adalah pada saat musim hujan tinggi seperti sekarang adalah longsor, banjir, banjir bandang, angin kencang dan juga petir harus kita waspadai dengan baik bersama,” terang Andriko.
Andriko juga memberi imbauan khusus kepada warga masyarakat yang bertempat tinggal di daerah-daerah atau lokasi yang rawan bencana untuk selalu siaga dan waspada terhadap potensi bencana.
“Jika curah hujannya tinggi dan terjadi terus-menerus. Kemudian yang tinggal di pantaran sungai juga selalu waspada terkait dengan banjir,” pinta dia.
Andriko pun meminta kepada Kapolsek dan TNI setempat untuk terus memonitor situasi di lokasi, mengingat kondisi tanjakan yang dapat membahayakan, serta memastikan kendaraan yang melintas berjalan secara tertib agar tidak terjadi kecelakaan atau insiden lainnya.
“Jadi tolong diamankan jalur lalu lintasnya. Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih atas kerja keras kita bersama,” katanya. [VoN]