Ruteng, Vox NTT – Penyakit stunting terus menjadi masalah kesehatan yang mendalam di Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
Hingga Februari 2025, tercatat 107 dari 1.510 balita di daerah ini menderita stunting, sebuah kondisi yang menunjukkan kurangnya pertumbuhan fisik yang optimal akibat kekurangan gizi.
Menurut Kepala Puskesmas Pagal, Fabiola Belinda Kurniati Nengko, masalah stunting disebabkan oleh berbagai faktor yang saling terkait, termasuk kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, serta pola asuh yang tidak memadai.
Salah satu penyebab utama adalah kondisi ibu hamil yang berisiko tinggi, seperti usia yang terlalu muda (di bawah 20 tahun), terlalu tua (di atas 35 tahun), atau jarak kelahiran yang terlalu dekat.
Fabiola menambahkan, penyakit tertentu yang dialami ibu hamil juga dapat berkontribusi pada terjadinya stunting pada anak.
Dalam upaya pencegahan, Puskesmas Pagal telah melaksanakan berbagai langkah, termasuk pemberian Makanan Tambahan (PMT), kunjungan rumah untuk balita dengan masalah gizi, serta kegiatan edukasi melalui kelas ibu hamil.
Fabiola menekankan, orangtua memiliki peran kunci dalam pencegahan stunting dengan memberikan makanan bergizi dan memantau perkembangan anak secara teratur.
“Penting untuk orangtua memahami bahwa makanan yang bergizi tidak harus mahal, namun bisa memanfaatkan pangan lokal yang kaya manfaat untuk kesehatan anak,” ujar Fabiola di sela-sela penyaluran bantuan stunting oleh Jurnalis Manggarai bersama Bank NTT Ruteng pada Hari Pers Nasional, 9 Februari 2025.
Ia berharap, dengan kesadaran dan kerja sama yang lebih baik antara orangtua dan petugas kesehatan, kasus stunting dapat diminimalisasi di masa depan, sehingga anak-anak dapat tumbuh dengan sehat dan optimal.
Penulis: Herry Mandela