Labuan Bajo, Vox NTT – Bea Cukai Labuan Bajo terus mengintensifkan penindakan terhadap peredaran rokok ilegal di wilayah Flores, khususnya pada bulan Januari hingga Februari 2025.
Penindakan ini difokuskan di beberapa Kabupaten di Flores, di antaranya Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai Timur, dan Ende.
Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Labuan Bajo, Ahmad Faesol menjelaskan, setiap kegiatan penindakan disertai dengan Surat Bukti Penindakan (SBP), yang merupakan dokumen resmi yang diterbitkan setelah dilakukan penindakan terhadap barang-barang yang melanggar peraturan perundang-undangan, dalam hal ini rokok ilegal.
Faesol merinci bahwa selama dua bulan penindakan tersebut, Bea Cukai Labuan Bajo telah mengeluarkan enam SBP dengan total nilai sebesar Rp38.442.560.
Potensi kerugian negara yang diakibatkan oleh peredaran rokok ilegal ini mencapai Rp25.155.951, dengan jumlah rokok ilegal yang berhasil disita sebanyak 25.216 batang.
Berikut adalah rincian masing-masing SBP yang diterbitkan:
Pertama, SBP-5 di Kabupaten Manggarai Barat. Nilai SBP: Rp22.582.760. Potensi kerugian negara: Rp14.821.823
Jenis rokok: SPM dan SKM Golongan II. Jumlah batang rokok: 14.536 batang
Kedua, BP-6 di Kabupaten Ende. Nilai SBP: Rp4.187.700. Potensi kerugian negara: Rp2.728.674.
Jenis rokok: SKM Golongan II. Jumlah batang rokok: 2.820 batang
Ketiga, BP-9 di Kabupaten Manggarai Barat.
Nilai SBP: Rp297.000. Potensi kerugian negara: Rp193.523.
Jenis rokok: SKM Golongan II. Jumlah batang rokok: 200 batang
Keempat, BP-10 di Kabupaten Manggarai Barat. Nilai SBP: Rp445.500. Potensi kerugian negara: Rp290.285
Jenis rokok: SKM Golongan II. Jumlah batang rokok: 200 batang
Kelima, BP-11 di Kabupaten Manggarai Barat. Nilai SBP: Rp2.673.000. Potensi kerugian negara: Rp1.741.707
Jenis rokok: SKM Golongan II. Jumlah batang rokok: 1.800 batang
Keenam, BP-14 di Kabupaten Manggarai Timur. Nilai SBP: Rp8.256.600. Potensi kerugian negara: Rp5.379.939
Jenis rokok: SKM Golongan II. Jumlah batang rokok: 5.560 batang.
Faesol menegaskan, penindakan ini merupakan upaya serius Bea Cukai Labuan Bajo untuk mengurangi peredaran rokok ilegal yang dapat merugikan negara dan masyarakat.
Ia juga mengingatkan kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam membeli produk rokok, serta mendukung penuh upaya pemerintah dalam pemberantasan peredaran barang ilegal.
Penulis: Berto Davids