Kupang, Vox NTT – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menggelar pertemuan dengan Gubernur NTT Melki Laka Lema dan para bupati se NTT di Jakarta, Rabu, 20 Maret 2025 malam.
Pertemuan ini membuahkan hasil besar: tiga program strategis untuk NTT, termasuk investasi garam senilai Rp4,2 triliun di Sabu Raijua.
Pada pertemuan itu, Menteri Bahlil mengungkapkan bahwa proyek industri garam ini bertujuan menjadikan Indonesia swasembada garam.
Dengan kapasitas produksi 850 ribu ton per tahun, Sabu Raijua diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor yang saat ini mencapai 1,7 juta ton per tahun.
Groundbreaking proyek ini ditargetkan berlangsung tahun ini, dengan operasi komersial pada 2027.
Selain investasi garam, Bahlil juga mendorong hilirisasi industri ikan tangkap dan rumput laut di NTT, serta percepatan elektrifikasi desa.
“Investasi ini tidak hanya membawa keuntungan ekonomi, tetapi juga membuka banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat,” kata Bahlil.
Gubernur NTT Melki Laka Lena menyambut baik program ini dan menegaskan kesiapan NTT untuk mendukung penuh percepatan investasi.
“Kami akan segera menyiapkan semua data dan kebutuhan agar program ini berjalan sesuai rencana,” katanya.
Menurutnya, dengan komitmen kuat dari pemerintah pusat dan daerah, NTT kini semakin dekat menjadi pusat industri garam, perikanan, dan energi di Indonesia.
Penulis: Ronis Natom