Tambolaka, Vox NTT – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena, menggelar rapat koordinasi pembangunan dengan seluruh Bupati se-Pulau Sumba yang berlangsung di kediaman Bupati Sumba Barat Daya (SBD), Ratu Ngadu Bonu Wulla, pada Minggu malam, 6 April 2025.
Rapat ini dimulai larut malam, tepatnya pukul 22.00 Wita, namun semangat dan antusiasme para pemimpin daerah tetap menyala.
Rapat koordinasi ini dihadiri oleh Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali, Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu, Wakil Bupati Sumba Barat, Timotius Rangga, serta para Sekretaris Daerah (Sekda) dan Pimpinan Perangkat Daerah terkait dari seluruh Kabupaten di Pulau Sumba.
Meskipun berlangsung hingga malam hari, para kepala daerah dan jajarannya tetap bersemangat untuk membahas pembangunan di wilayah mereka.
Dalam rapat tersebut, setiap kepala daerah memaparkan berbagai potensi unggulan daerah mereka, mulai dari sektor pertanian, peternakan, pariwisata, kelautan, perikanan, hingga energi terbarukan. Tidak hanya itu, mereka juga mengungkapkan berbagai kendala yang dihadapi dalam proses pembangunan yang tengah berjalan.
Gubernur Melki dalam kesempatan itu menekankan pentingnya pendekatan “Pluricentris Pluriformis” untuk membangun NTT, khususnya Pulau Sumba.
Konsep ini menekankan kolaborasi antar daerah yang berbeda untuk tumbuh bersama, dengan membangun kekuatan dari keberagaman potensi daerah yang ada.
Gubernur Melki menjelaskan, Sumba harus berkembang sebagai satu kesatuan kawasan, di mana pusat-pusat pertumbuhan disebar merata ke seluruh penjuru Pulau Sumba.
“Sumba harus bertumbuh sebagai satu kesatuan kawasan. Konsep Pluricentris Pluriformis yang akan kita terapkan di Sumba dan NTT harus melibatkan seluruh daerah. Setiap daerah di Sumba harus bersinergi, dan pusat-pusat pertumbuhan harus tersebar merata di seluruh Sumba dan NTT,” ujar Melki dengan tegas.
Pembahasan juga mencakup isu penting lainnya, seperti infrastruktur jalan di Sumba dan pentingnya pembangunan pembangkit listrik terintegrasi antar kabupaten di Sumba yang akan mendukung produksi sektor unggulan. Tak kalah menarik, potensi pariwisata Sumba menjadi topik hangat dalam rapat tersebut.
Gubernur Melki menekankan, pariwisata di Sumba harus dikelola dengan baik, dimulai dari inventarisasi yang terperinci, narasi yang menarik, pengemasan yang lengkap, dan promosi masif melalui berbagai media.
Ia ingin memastikan wisatawan yang datang ke Sumba mengetahui dengan jelas destinasi yang dapat mereka kunjungi di setiap kabupaten.
“Kita ingin wisatawan yang datang ke Sumba tahu dan paham kemana mereka harus pergi. Setiap kabupaten harus menyediakan paket wisata yang jelas dan lengkap, sehingga para wisatawan dapat mengunjungi setiap destinasi, yang tentu saja akan berkontribusi pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” tambahnya.
Gubernur Melki juga menekankan pentingnya pemberdayaan produk lokal dan pengembangan UMKM di seluruh kabupaten di Sumba, sebagai bentuk cinta terhadap hasil produk dalam daerah sekaligus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi setempat.
Di sela-sela rapat, dilakukan pula penyerahan Alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) Spesifik Grant untuk Tahun Anggaran 2025 untuk sektor pendidikan, termasuk untuk SMA/SMK dan SLB. Dana tersebut diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah sebesar Rp2.340.000.000, Sumba Barat sebesar Rp3.452.694.600, dan Sumba Barat Daya sebesar Rp3.704.422.200.
Dengan semangat kolaborasi yang tinggi, Gubernur Melki Laka Lena dan para kepala daerah se-Pulau Sumba berkomitmen untuk membangun Sumba menjadi daerah yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera. [VoN]