Ruteng, VoxNTT.com — Antrean panjang kendaraan terjadi di jalur Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 5486501 Mbaumuku, Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa, 3 Juni 2025.
Pantauan VoxNtt.com di lokasi, antrean kendaraan roda dua dan roda empat mengular hingga puluhan meter, mulai dari area SPBU hingga ke pertigaan jalan menuju pusat Kota Ruteng.
Para pengendara terpaksa menunggu hingga berjam-jam di bawah terik matahari untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar.
Pengawas SPBU Mbaumuku, Aven Jalut menjelaskan, antrean panjang terjadi akibat distribusi BBM dari PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Reo yang dilakukan secara bertahap atau split delivery.
“Kami minta 23 kiloliter Pertalite, 8 kiloliter Pertamax, dan 8 kiloliter Solar, namun yang dikirim hari ini baru 8 kiloliter Pertalite dan 8 kiloliter Solar. Sisanya masih menunggu pengiriman tahap kedua yang belum tiba,” jelas Aven.
Ia menambahkan, kondisi ini menyebabkan kekurangan stok BBM di SPBU, sehingga tidak mampu memenuhi tingginya permintaan masyarakat.
“Penyaluran bertahap ini sangat mempengaruhi distribusi, apalagi dalam waktu bersamaan semua SPBU juga melakukan permintaan maksimal. Ini bagian dari upaya pemerataan, namun dampaknya terasa di lapangan,” ungkapnya.
Selain penyaluran yang dilakukan bertahap, keterlambatan mobil tangki pengangkut BBM juga memperburuk situasi.
“Kadang keterlambatan ini disebabkan pengisian yang lambat di Depot Reo, sehingga mobil tanki telat sampai ke Ruteng,” lanjut Aven.
Menurutnya, hari ini hanya satu unit mobil tangki yang mengantar BBM ke SPBU Mbaumuku, dan penyaluran tahap selanjutnya baru diperkirakan tiba sekitar pukul 17.00 Wita.
Aven juga menyebutkan bahwa jeda libur nasional, termasuk menjelang Hari Raya Iduladha, turut mempengaruhi kelancaran penyaluran BBM.
“Libur menjadi salah satu faktor tertundanya distribusi. Apalagi sebentar lagi Iduladha, kemungkinan tidak ada penyaluran selama hari libur tersebut,” katanya.
Ia berharap PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Reo dapat mengoptimalkan proses penyaluran BBM agar antrean panjang seperti ini tidak terus terjadi.
“Kalau pengiriman dilakukan secara penuh dan tepat waktu, antrean bisa terurai. Tapi kalau masih seperti ini, pasti akan terus terjadi,” tegas Aven.
Sementara itu, Penyelenggara Pemilihan Penyedia Fuel Terminal Reo, Maych, saat dikonfirmasi tidak memberikan penjelasan terperinci terkait prosedur distribusi dan keterlambatan pengiriman BBM ke SPBU.
Ia hanya menyampaikan bahwa stok BBM di Fuel Terminal Reo dalam kondisi aman dan pengiriman dilakukan sesuai permintaan dari SPBU.
“Untuk sementara stok tidak ada kendala, kami pengiriman sesuai dengan permintaan SPBU,” tulis Maych dalam keterangan tertulis kepada VoxNtt.com pada Selasa petang.
Menurut Maych, hari ini telah dikirimkan 16 kiloliter (kl) Pertalite, 8 kl Pertamax, dan 8 kl Biosolar. Sementara itu, untuk besok pihak SPBU mengajukan permintaan 16 kl Pertalite dan 8 kl Dex, yang rencananya akan diberangkatkan dari Reo pada pagi hari.
Penulis: Berto Davids
Tinggalkan Balasan