Borong, VoxNTT.com– Seorang pelajar pada salah satu sekolah di Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur berinisial APD (20) ditemukan gantung diri di area belakang sekolah pada Senin, 2 Juni 2025.
Peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 07.00 Wita, setelah korban melakukan video call (VC) dengan pacarnya, MLB (17), yang juga masih berstatus sebagai pelajar.
Kapolres Manggarai Timur, AKBP Suryanto, kepada VoxNtt.com pada Senin malam mengatakan, terkait peristiwa tersebut, tim identifikasi berhasil menghimpun sejumlah keterangan dari para saksi yang menjelaskan kronologi dan dugaan penyebab korban melakukan aksi gantung diri. Salah satu keterangan penting datang dari pacar korban sendiri, MLB.
Menurut AKBP Suryanto, dari keterangan para saksi diketahui bahwa korban ditemukan tewas gantung diri di sebuah pohon jambu mete yang terletak di belakang sekolah.
Saksi MLB, yang juga merupakan pacar korban, mengungkapkan kepada pihak kepolisian bahwa sekitar dua hari sebelum kejadian, tepatnya pada Sabtu, 31 Mei 2025, ia sempat melakukan video call (VC) dengan korban.
Saat itu korban tengah berada di atas pohon dan mengancam akan bunuh diri.
Akan tetapi ia menganggap itu hanya candaan korban yang setiap kali ada perasaan kecewa korban selalu mengancam akan bunuh diri meski hanya melalui telepon.
Percakapan VC tersebut pun akhirnya di-screenshoot oleh pacarnya lalu dikirimkan kepada keluarga di Jakarta bernama HM.
Selanjutnya HM mengirimkan hasil tangkapan layar itu kepada anak dari orang tua angkat korban.
Saksi juga mengaku bahwa setelah melakukan video call dengan korban, ia merasakan firasat yang tidak baik.
Ia pun berupaya menelepon korban berkali-kali, namun tidak mendapat respons meskipun ponsel korban dalam keadaan aktif dan berdering.
Tak hanya itu, saksi juga mencoba mencari informasi dengan menghubungi teman-teman korban, namun tidak ada satu pun yang mengetahui keberadaan korban.
Hingga akhirnya, pada Senin, 2 Juni 2025, saksi menemukan korban dalam kondisi tergantung dan membusuk di sebuah pohon jambu mete yang terletak di belakang sekolah. Temuan tersebut sontak membuat saksi terkejut.
Saksi lain, yaitu orangtua angkat korban berisial KB, menjelaskan bahwa sebelum mengakhiri hidupnya, korban sempat pergi ke sekolah pada Sabtu, 31 Mei 2025, dengan mengenakan pakaian olahraga (training), sama seperti yang dipakai saat ditemukan dalam kondisi tergantung.
Sejak saat itu, korban tidak kembali ke rumah. KB pun berusaha mencari keberadaan korban dengan menghubungi teman-temannya, namun tidak memperoleh informasi yang pasti.
Keesokan harinya Minggu, 1 Juni 2025, saksi KB kaget setelah mendapat foto hasil tangkapan layar yang dikirimkan anaknya dari Jakarta.
Foto screnshoot itu menunjukkan korban berada di atas pohon dan sedang ancang-ancang bunuh diri, seperti keterangan pacar korban sebelumnya.
KB mengaku korban tinggal bersamanya sejak usia 7 tahun pasca-kedua orangtuanya meninggal dunia.
Kapolres Suryanto pun membenarkan bahwa korban merupakan anak yatim piatu sejak ayah dan ibunya meninggal dunia.
“Ayahnya YD meninggal saat korban berusia 6 bulan, sedangkan ibunya meninggal saat korban berusia 7 tahun,” terang dia.
Sejak ibunya meninggal dunia, tambah Kapolres Suryanto, korban tinggal bersama orangtua angkat KB yang menjadi saksi dalam peristiwa ini.
Ia menambahkan, hasil olah TKP unit identifikasi Polres Manggarai Timur menerangkan bahwa korban gantung diri.
Selain itu juga ditemukan HP milik korban di atas batu dalam keadaan non-aktif. Layar HP tepat menghadap ke arah korban saat berada di atas pohon.
“Hal tersebut sekaligus menguatkan keterangan saksi MLB yang mengatakan bahwa ia sempat VC bareng korban saat korban berada di atas pohon dan mengancam akan bunuh diri,” ungkap Kapolres Suryanto.
Kapolres Suryanto menegaskan, anggotanya tidak menemukan benda atau barang mencuriga lainnya yang mengarah pada tindak pidana.
Selanjutnya hasil visum Dokter Puskesmas Borong, Gisella D.L. Susur terhadap jenazah korban menerangkan bahwa terdapat satu jejak lilitan yang melingkari leher korban dengan membentuk huruf O pada bagaian depan telinga.
Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, korban murni meninggal gantung diri.
Penulis: Berto Davids
Tinggalkan Balasan