Labuan Bajo, VoxNTT.com Kampung Warloka Pesisir di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, dinilai layak menjadi bagian dari Kampung Nelayan Merah Putih, program unggulan nasional yang bertujuan mentransformasi desa pesisir menjadi kawasan modern, produktif, dan berdaya saing.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono, saat melakukan kunjungan kerja ke kampung Warloka Pesisir pada Selasa, 3 Juni 2025.

“Ini salah satu kandidat kampung yang layak untuk kemudian kami bangun,” ujar Menteri Trenggono.

Ia menambahkan bahwa Pemerintah Pusat siap menggelontorkan pembangunan infrastruktur maritim kelas dunia di kawasan tersebut. Menurutnya, mayoritas warga Warloka Pesisir yang berprofesi sebagai nelayan menjadikan desa ini sangat memenuhi syarat secara demografis dan ekonomi untuk dijadikan lokasi Kampung Nelayan Modern 2025.

Menanggapi rencana tersebut, Wakil Ketua DPRD Manggarai Barat, Sewargading S.J Putera, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto serta Menteri KKP RI atas perhatian yang diberikan kepada Warloka Pesisir.

“Saya berharap ini bisa terealisasi dalam waktu dekat,” ujarnya kepada VoxNtt.com, Rabu, 4 Juni 2025.

Politisi PKB itu juga menegaskan pentingnya dukungan dari Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat dalam menyediakan data serta melakukan pendekatan dari bawah sehingga Warloka Pesisir bisa masuk dalam prioritas pembangunan nasional.

“Ini momentum penting untuk mendorong peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat pesisir,” tambahnya.

Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta menciptakan suasana yang kondusif demi kelancaran pembangunan yang direncanakan.

“Perbedaan pendapat itu wajar, tapi jangan sampai memunculkan tindakan-tindakan yang menghambat pembangunan,” imbaunya.

Sewargading berharap program serupa juga bisa menjangkau wilayah pesisir lainnya di Manggarai Barat melalui pelatihan-pelatihan khusus dan sentuhan dari Pemerintah Pusat.

Warloka Pusat Sejarah, Bukan Sekadar Kampung Nelayan

Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, turut menyambut baik rencana pembangunan tersebut. Ia menegaskan pentingnya perencanaan matang agar infrastruktur yang dibangun benar-benar tepat guna.

“Nanti kita diskusi dengan orang teknis agar sekali bangun langsung bagus, tidak coba-coba,” kata Bupati Edi.

Pemkab Manggarai Barat, lanjutnya, juga berkomitmen membangun jalan penghubung menuju Kampung Warloka Pesisir. Pekerjaan tersebut dijadwalkan akan dimulai dalam satu setengah bulan ke depan.

Lebih dari sekadar potensi ekonomi kelautan, Bupati Edi juga menyoroti kekayaan sejarah dan budaya Warloka. Menurutnya, desa tersebut dulunya merupakan pelabuhan kuno internasional yang ramai disinggahi pedagang dari Tiongkok, Vietnam, hingga Eropa.

“Selain potensi perikanan, Warloka menyimpan nilai historis yang luar biasa,” tegasnya.

Sebagai bukti, ia menyebut penemuan keramik kuno saat pembangunan jalan dua tahun lalu serta keberadaan situs megalitik Batu Meja, yang hingga kini masih menjadi bagian dari identitas masyarakat lokal.

Dengan berbagai potensi yang dimiliki, Warloka Pesisir kini tidak hanya dipandang sebagai kampung nelayan, tetapi juga sebagai pusat sejarah dan budaya yang siap dikembangkan menjadi destinasi wisata unggulan di pesisir barat Pulau Flores.

Penulis: Sello Jome