Ruteng, Vox NTT – Warga Desa Cireng di Kecamatan Satarmese Utara mengeluhkan persoalan terkait listrik saat menerima kunjungan reses dari anggota DPRD Kabupaten Manggarai, Klemes Malis.
Siprianus jehalut, salah satu warga yang hadir dalam kesempatan itu mengusulkan agar desanya segera mendapat bantuan tiang listrik.
Ia menjelaskan, selama ini masyarakat menggunakan bambu untuk menopang kabel yang mengalirkan listrik di rumah-rumah warga desa, khususnya di Dusun Lala.
“Ada yg sudah lapuk bambunya sehingga kabel listrik itu lepas saja di atas tanah,” ujarnya pada Selasa, 25 Maret 2025.
Selain itu, ia juga membeberkan bahwa saat ini masyarakat membutuhkan infrakstruktur pembangunan jalan, irigasi, dan air minum.
Getrudis Nunung, warga Desa Golo Lambo yang menjadi salah satu tempat tujuan reses saat itu, meminta pengadaan benang kepada anggota DPRD dari Fraksi Partai Demokrat itu.
Menurut Getrudis, pengadaan benang bertujuan untuk mendukung usaha tenun bagi kaum ibu di desanya.
Ia menjelaskan, tenun merupakan salah satu mata pencaharian utama yang menopang perekonomian masyarakat.
Sementara itu, di depan warga Klemes mengatakan, dirinya akan berupaya memperjuangkan aspirasi tersebut demi kesejahteraan masyarakat.
Ia berkomitmen membawa aspirasi-aspirasi tersebut ke dalam agenda penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Klemes menambahkan, langkah tersebut dilakukan agar aspirasi warga dapat dipertimbangkan menjadi program prioritas dalam pelaksanaan pembangunan pemerintah ke depan.
“Untuk masalah tiang listrik, saya akan temui kepala PLN dan kita berharap dalam waktu dekat segera dilakukan pengadaan tiang listrik di desa ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengajak masyarakat untuk mendukung program pembangunan pemerintah dan berpartisipasi dalam pengawasan kebijakan demi kesejahteraan bersama dan kemajuan daerah.
Menurutnya, keterlibatan masyarakat dapat meningkatkan kualitas dan transparansi dalam pembangunan yang dilakukan pemerintah.
“Kita semua baru saja melewati Pileg dan Pilkada. Dalam berpolitik tentu saja banyak perbedaan-perbedaan. Harapannya, perbedaan-perbedaan dalam berpolitik praktis tidak menjadi penghambat pembangunan,” tutupnya.
Penulis: Herry Mandela