Labuan Bajo, Vox NTT– Dua orang guru Sekolah Dasar (SD) di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat memberikan kesaksian saat mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas guru dan manajemen sekolah dalam Program Transformasi Sekolah di Labuan Bajo dan Pulau Komodo.
Program itu berlangsung sejak Oktober 2024 hingga Juni 2025, menyasar 8 SD dan melibatkan 30 guru serta 16 anggota manajemen sekolah.
“Selama ini kami hanya menerima rapor tanpa tahu bagaimana menggunakannya. Setelah mengikuti pelatihan, kami memahami bahwa rapor pendidikan adalah tolak ukur penting untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan sekolah, terutama dalam literasi dan numerasi,” ungkap Racco, guru dari SDN Pulau Komodo saat menghadiri Press Conference Sinergi Pegadaian dan Garuda Indonesia Wujudkan Program Transformasi Sekolah di Labuan Bajo dan Pulau Komodo, Jumat 25 April 2025.
Menurut Racco pelatihan ini membantunya memahami analisis rapor pendidikan, standar pembelajaran, dan supervisi klinis. Dengan pengalaman yang ia peroleh dari pelatihan itu mulai merancang perbaikan untuk SDN Pulau Komodo ke depannya.
“Sebelumnya kami hanya tahu supervisi akademik, dengan pengetahuan baru ini, kami bisa memberikan feedback yang lebih membangun kepada guru di sekolah kami,” ujar dia.
Kesaksian serupa juga diungkapkan oleh Teodosia Milja, guru dari SDN Lancang. Dia menyatakan ada manfaat besar yang dirasakan selama mengikuti pelatihan tersebut.
“Selama ini saya bertanya-tanya mengapa siswa kurang aktif dan tidak bersemangat belajar. Melalui pelatihan ini, saya mendapatkan jawaban—bagaimana membuat pembelajaran yang sesuai dengan minat dan kesiapan siswa. Kami juga belajar praktik pembelajaran kooperatif dan manajemen kelas yang aktif,” jelas Milja.
Sementara itu itu pelatihan itu sendiri diinisiasi oleh Putera Sampoerna Foundation (PSF) melalui inisiatif School Development Outreach (SDO) yang dipilih sebagai mitra pelaksana yang bertanggung jawab dalam merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi program ini.
Program tersebut diinisiasi dari kolaborasi PT Pegadaian dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tenaga pendidik dan manajemen sekolah serta mengintegrasikan teknologi digital dalam proses belajar-mengajar guna menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih berkualitas.
Inisiatif ini merupakan bentuk nyata kolaborasi BUMN dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) khususnya di Nusa Tenggara Timur.
Pelatihan ini mencakup berbagai aspek penting dalam kegiatan belajar mengajar. Para manajemen sekolah berfokus pada analisis rapor pendidikan, standar pembelajaran, dan supervisi klinis, sementara para guru mendapatkan bimbingan seputar pembelajaran berdiferensiasi, media pembelajaran digital, dan manajemen kelas.
Selain itu, para pendidik juga didorong untuk mengembangkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) dan melakukan asesmen pembelajaran secara lebih efektif.
Rully Yusuf, Executive Vice President PT Pegadaian, menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari prioritas tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) BUMN untuk pendidikan di Indonesia.
“Kami berkomitmen mendukung peningkatan kualitas pendidikan, UMKM, dan lingkungan. Kolaborasi dengan Garuda Indonesia dan Putera Sampoerna Foundation di Labuan Bajo menjadi langkah strategis untuk menciptakan manfaat berkelanjutan bagi dunia pendidikan,” katanya.
Sementara itu, Eksitarino Irianto, Senior Vice President PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, menyampaikan pentingnya peningkatan SDM di kawasan super prioritas pariwisata seperti Labuan Bajo.
“Pendidikan menjadi fondasi utama dalam membangun daerah wisata yang kompetitif. Program ini kami harapkan dapat mempersiapkan generasi muda Labuan Bajo agar siap bersaing di masa depan,” urainya.
Sekretaris Dinas PPO Kabupaten Manggarai Barat, Gabriel Ferdy, mengapresiasi inisiatif ini. Pihaknya, kata dia, menyambut baik Program transformasi sekolah dalam upaya mendukung kompetensi guru.
“Kami sangat menyambut baik program transformasi sekolah ini. Upaya peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah menjadi fokus kami. Kolaborasi seperti ini sangat kami butuhkan untuk mempercepat peningkatan kualitas pendidikan di daerah ini” katanya.
Penulis: Sello Jome