Labuan Bajo, VoxNTT.com – Organisasi nirlaba Puan Literasi menyalurkan bantuan berupa buku non-pelajaran, proyektor, laptop, dan obat-obatan untuk Unit Kesehatan Sekolah (UKS) di SDK Sok Rutung, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, pada Senin, 27 Mei 2025.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi dengan Pustaka Bintang, yang juga melibatkan sesi belajar mengajar langsung oleh para relawan Puan Literasi bersama siswa-siswi di sekolah tersebut.

Founder Puan Literasi, Kania Pramesty, menjelaskan bahwa lembaga ini hadir untuk memperjuangkan akses literasi yang merata di seluruh Indonesia, khususnya bagi perempuan dan anak-anak di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

“Sebagai perempuan yang memiliki privilese merasakan kekuatan pendidikan, kami ingin berbagi mimpi melalui Puan Literasi. Dari langkah kecil ini, kami berupaya memperjuangkan pendidikan yang inklusif dan memberdayakan generasi muda untuk masa depan yang lebih cerah,” ujar Kania, yang juga merupakan Puteri Indonesia Jawa Tengah 2 tahun 2024.

Labuan Bajo dipilih sebagai lokasi awal kegiatan karena masuk dalam wilayah 3T, sekaligus memiliki potensi pariwisata yang luar biasa.

Menurut Kania, pengembangan sektor pariwisata membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, dan itu dimulai dari pendidikan.

“Karena saya lahir di Jakarta, saya bisa dengan mudah membeli dan membaca buku, bahkan secara digital. Tapi kami menyadari, kemudahan itu tidak dimiliki semua orang, terutama di daerah yang belum memiliki akses internet,” tambahnya.

Ia juga menyoroti hasil survei Programme for International Student Assessment (PISA), yang menempatkan Indonesia di posisi tiga terbawah se-Asia dalam hal literasi. Kondisi ini semakin tampak nyata saat mereka mengunjungi SDK Sok Rutung, di mana banyak siswa belum fasih berbahasa Indonesia dan kesulitan dalam berhitung dasar.

“Saat mengajar, instruksi harus diterjemahkan oleh guru ke dalam bahasa daerah. Bahkan siswa kelas 4 dan 5 masih kesulitan memahami perkalian sederhana. Tapi mereka sangat antusias saat kami mengajarkan metode berhitung cepat,” jelas Kania.

Sementara itu, Raafila, Puteri Indonesia Kepulauan Riau Favorit 2022, menambahkan bahwa peran Puan Literasi bukan hanya sebagai jembatan edukasi, tapi juga sebagai upaya advokasi untuk membuka mata pemerintah.

“Melalui aksi ini, kami berharap pemerintah bisa lebih memahami kebutuhan nyata masyarakat. Dimulai dari kegiatan kecil seperti berbagi buku dan mengajar, ke depan kami ingin membangun perpustakaan, menyelenggarakan program pengajaran besar, bahkan memperbaiki bangunan sekolah yang rusak,” ungkapnya.

Puan Literasi sendiri beranggotakan sejumlah finalis Puteri Indonesia dari berbagai provinsi, antara lain Miracle Sitompul (Puteri Indonesia Jambi 2024), Vanessa Zahra (Puteri Indonesia DKI Jakarta 6 2024), Eganuella (Puteri Indonesia Kalimantan Selatan 2024), dan Rini (Puteri Indonesia Papua 2024).

Penulis: Sello Jome