Ruteng, Vox NTT-Asisten Manejer Bisnis Mikro BRI Kantor Cabang Ruteng, Paulina A. Kaborang, angkat bicara soal keberatan sejumlah pedagang atas keberadaan teras BRI di Pasar Ruteng.
Menurutnya, teras tersebut diberikan oleh Pemkab untuk dipakai dalam rangka mendekatkan pelayanan kepada masyarakat yang beraktivitas di Pasar Ruteng.
“Kita pakai itu tidak gratis, tapi bayar. Dan kita bayar bukan ke pemungut yang jalan keliling di Pasar itu tapi kepada Pemkab sesuai ketentuan yang ada,” katanya kepada wartawan, Selasa (25/4/2017).
Ia menjelaskan teras itu dikenakan retribusi Rp. 329.000/bulan. Besaran retribusi tersebut sudah dibayarkan kepada pemerintah setiap bulannya.
“Ini bentuk kepatuhan kita terhadap ketentuan retribusi daerah. Dan BRI itu di mana saja pasti bayar kalau memang ketentuannya begitu,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah pedagang mempersoalkan keberadaan teras BRI di Pasar Ruteng, Kabupaten Manggarai.
Menurut mereka teras BRI tersebut tidak pada tempatnya karena menggunakan Pos Satpam Pasar.
Padahal Pos Satpam itu sangat penting untuk menjaga keamanan lingkungan pasar terutama dari kemungkinan aksi pencurian di malam hari.
“Ini dulu Pos Satpam. Tapi kenapa sekarang disulap jadi Kantor BRI?,” tanya seorang pedagang yang tak mau disebutkan namanya kepada wartawan, Senin (17/4/2017).
Ia tak tahu alasan Pemkab memberikan kantor tersebut kepada BRI. Tapi yang jelas pemberian itu tak gratis.
Menurut informasi yang diketahuinya, biaya kontrak bekas Pos Satpam tersebut cukup mahal dan dikontrak dalam jangka waktu yang lama.
Baca: Keberadaan Teras BRI di Pasar Ruteng Dipersoalkan Pedagang
“Saya dengar mereka kontrak itu sampai 2022,” terangnya.
Namun, apapun motif di balik alih fungsi Pos Satpam tersebut, menurutnya, BRI pasti diuntungkan.
Pasalnya, bank itu beruntung karena bisa berada di dalam poros peredaran uang di Pasar Ruteng.
Kata sumber itu, keberadaan teras BRI tersebut secara tak langsung membuat tempat parkir di pelataran stan beras di pasar itu semakin sesak.
Hal ini disebabkan adanya parkir kendaraan karyawan dan nasabah yang melakukan transaksi di kantor ini.
“Biasanya kan kalau di atas (Kantor BRI Cabang) antri, nasabah larinya ke sini. Jadi, tempat ini tambah sesak,” pungkasnya.
Sebab itu, ia meminta Pemkab untuk menutup aktivitas perbankan di kantor itu dan mengembalikan fungsinya semula sebagai Pos Satpam. (Ferdiano Sutarto Parman/VoN)