Ende, Vox NTT-Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ende melakukan aksi damai pada Hari Buruh Internasional atau May Day (1/5/2017).
Aksi mahasiswa selama dua jam lebih ini dikawal ketat Aparat Kepolisian Resort Ende. Mereka menggerakan sekitar 50 orang dan melakukan seruan di seputaran kota Ende.
Setidaknya ada tiga tuntutan ormas dalam menyikapi momentum May Day 2017. Berdasarkan edaran pernyataan sikap PMKRI, tuntutan dimaksud sebagai berikut.
Pertama, menutut Pemerintah untuk melakukan kontrol terhadap perusahan dan memberikan penegasan untuk memperhatikan hak-hak ketenagakerjaan sesuai dengan undang-undang yang berlaku nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.
Baca: Hari Buruh Sedunia, PMKRI Ende Aksi Tuntut Hak Buruh
Kedua, menuntut perusahan untuk memberikan upah sesuai dengan peraturan pemerintah nomor 78 tahun 2015 tentang pengupahan dan keputusan Gubernur NTT nomor 347/Kep/HK tahun 2016 tentang UMP Tahun 2017 naik menjadi seratus ribu rupiah dari upah tahun sebelumnya sebesar Rp 1.425.000.
Ketiga, menuntut pihak perusahan untuk memperhatikan jaminan sosial, tingkat kenyamanan dan kontrak kerja terhadap buruh serta tanggung jawab perusahan terhadap kehidupan sosial kemasyarakatan.
Tiga tuntutan ini ditandatangani oleh Ketua Presidium Benyamin E.B. Bata serta Sekretaris Jendral Yohanes Leonardus Dua.
Mahasiswa hanya menyampaikan seruan ini kepada masyarakat dengan mengelilingi kota Ende. Aksi mahasiswa yang dimulai pukul 10.00 wita sampai pukul 12.30 wita berjalan aman. (Ian Bala/VoN)