Borong, Vox NTT– Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dinas pendidikan dan kebudayaan Rana Mese memaknai Hardiknas 2 Mei 2017 sebagai upaya meregenerasikan dan memperhatikan budaya Manggarai, khususnya musik tradisional dan tarian.
Pembina Orkes Suling Bambu UPTD Rana Mese, Gabriel Klaus Gaut kepada VoxNtt.com di Borong, Selasa (2/5/2017) mengatakan, pihaknya menampilkan budaya Manggarai dalam upacara Hardiknas 2 Mei 2017.
Hal ini dibuat agar identitas Manggarai hilang di tengah kemajuan yang begitu pesat tidak hilang. Banyak generasi yang sudah lupa dengan musik tradisional. Karenanya, budaya perlu ini diperhatikan kembali.
“Sepintas kami melihat, di tengah kemajuan dunia, kita pelan-pelan melupakan budaya Manggarai. Padahal ini ciri khas kita. Budaya itu wujud identitas daerah. Sehingga ini perlu dihidupkan dan dipandang agar semuanya tidak tergerus arus dunia modern,” katanya.
Dikatakannya, pihak dinas PPO Matim juga memberikan ruang untuk menampilkan budaya Manggarai dalam upacara Hardiknas 2 Mei 2017 ini.
Harapannya, kata Gabriel, dinas yang berwenang menjadi bahan ajar di setiap sekolah.
“Ke depannya, kita berharap budaya Manggarai bisa dimasukkan ke dalam muatan lokal di sekolah. Tak terkecuali musik tradisional dan tarian tradisional khas Manggarai,” katanya.
Adapun tarian dan musik yang ditampilkan UPTD Rana Mese dalam upacara Hardiknas 2 Mei 2017 di Borong itu, antara lain; tarian Rangkuk Alu dan orkes seruling bambu.
Semua pelengkapan atrasksi serba tradisional. Mulai dari busana, alat musik, ada gong, gendang, dan tambur yang mengiringi gerakan pemain tarian Rangkuk Alu.
Disampaikan Gabriel, sekolah-sekolah yang diutus dari UPTD Rana Mese untuk mengikuti atrasksi pentas budaya ini antara lain; SDK Sita, Sdi Wodo SMPN 1 Rana Mese, dan SMPN 12 Rana Mese. Jumlah seluruh pesertanya ada 350 orang.
Kata Gabriel, pihaknya melatih tarian dan musik ini selama dua minggu.
“Harapannya, anak-anak bisa tampil dengan maksimal. Sehingga tarian dan musik tradisional yang mereka tampilkan bisa memuaskan peserta yang hadir di sini,” tutur Gabriel. (Nansianus Taris/VoN)