Bajawa, Vox NTT-Pembangunan Kantor Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (P3) Ngada hingga kini molor.
Proyek dari Dinas Pekerjaan Umum yang berlokasi di Kecamatan Bajawa itu molor dari waktu yang ditentukan.
Proyek itu dimulai awal tahun lalu dan sesuai jadwal harus selesai pada akhir 2016.
Pembangunan dikerjakan oleh PT Tiga Putra Sejati Mandiri KSO dan PT Sukses Karya Inovatif dengan pagu dana sebesar Rp 4.255.268.000.
Menurut beberapa pekerja yang ditemui VoxNtt.com, Rabu (24/5/2017), di sela-sela kegiatan pekerjaan menjelaskan, molornya pembangunan tersebut dikarenakan pengiriman bahan material dari kontraktor sering terlambat.
Tak hanya soal keterlambatan material, upah buruh pun sering terlambat. Sehingga semangat kerja sama sekali tidak ada.
“Kita mau semangat bagaimana material juga sering terlambat. Sedangkan gaji kita selalu terlambat. Sehingga keterlambatan gaji banyak pekerjaan yang kabur. Ini tinggal kita 10 orang. Di antaranya dari Jawa tinggal 6 orang, sedangkan orang Flores tinggal 4 orang,” aku pekerja, Supari, Asmari, Goris, dan Oki.
Para pekerja itu mengaku, setiap kali meminta upahnya namun jawaban dari pemborong yakni ATM rusak.
Minta Penegak Hukum Segera Periksa
Terpisah Wakil Ketua DPRD Ngada Selly Raga mengatakan, keterlambatan itu menunjukkan lemahnya pengawasab pemerintah kabupaten Ngada.
“Saya akan telepon komisi II DPRD Ngada untuk segera turun melakukan monitoring. Bilamana benar terjadi kita akan panggil pemerintah dan rekanan untuk mempertanggung jawabkan itu,” tegasnya.
Ia juga meminta penegak hukum untuk segera melakukan pemeriksaan terhadap dinas terkait yang menangani pembangunan itu.
Hingga berita ini diturunkan VoxNtt.com belum berhasil mengonfirmasi pihak rekanan proyek.
Sementara Kadis PU Ngada Tewe Silvester saat menyambangi kantornya sedang tidak berada di tempat.
“Maaf pak, pak kadisnya ke Jakarta, hari senin baru masuk kantor,” kata salah satu staf yang ditemui VoxNtt.com di ruang kerjanya. (Arkadius Togo/VoN)