Borong, Vox NTT- Matimnews.com, salah satu media online yang berbasis di Borong, ibu kota Manggarai Timur (Matim) akan hadir untuk mengkaji dan mengkritisi kebijakan publik di kabupaten itu.
Media yang diinisiasi oleh M8Tim Institute ini akan segera di-launching dalam waktu dekat. M8Tim Institute sendiri merupakan policy research organization atau suatu organisasi non pemerintah yang menjadikan riset sebagai dasar kerja, publisitas, dan kajian.
Direktur Eksekutif M8Tim Institute, Edward Tasman menjelaskan, Matim News merupakan suatu media massa yang akan hadir untuk mengkaji dasar ilmu dari setiap kebijakan publik di kabupaten ujung timur Manggarai itu.
“Matim News ini sebenarnya untuk memberitakan berbagai kebijakan yang diambil oleh institusi-institusi govermental seperti, pemerintah, gereja, dunia usaha, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang berdampak pada kehidupan publik Matim,” jelas Edward dalam sambutan pada acara pre-lauching Matimnews.com di kantor M8Tim Institute, Minggu (4/6/2017) malam.
Di kantor yang beralamat di jalan Kampung Baru, Kampung Bugis, Kota Borong itu, ia mengatakan, dalam kegiatan pre-launching tersebut Matimnews.com crew konsen mempersiapkan kapasitas kelembagaan.
Baca Juga: Warga Sebelah Wae Musur Merengek, Kemana 7 DPRD Matim Dapil Borong-Rana Mese?
Salah satunya dengan kegiatan berbagi materi jurnalistik dengan wartawan Pos Kupang; Aris Ninu, Adrianus Aba; VoxNtt.com, Hery Salus; Gerak-an.com, dan mantan wartawan Victory News; Fian Roger.
“Membidik elite mind agar dalam mengambil kebijakan publik memakai dasar tertentu yang bisa dijelaskan secara terbuka terhadap masyarakat,” tukas Edward.
Misalnya sebut dia, Matim News akan memberitakan mengapa jalan di Elar harus dibangun segera dan tidak boleh tertunda. Dasar dan argumentasi tersebut akan segera disajikan dalam setiap pewartawaan.
Mantan Komisioner Panwaslu Kabupaten Manggarai itu menambahkan, Matim News nantinya akan merancang berbagai rublikasi unik dan tentu saja untuk membedakan dengan berbagai media massa yang berbasis internet lainnya di Matim.
Dikatakan, pasca era distranlisasi berlaku, diperlukan sebuah media yang hanya membatasi pemberitaan-pemberitaan di ruang lingkupnya. Dalam konteks Matim News lanjut Edward, hanya konsen di Matim sebagai wilayah liputan dan pemberitaan dari kabupaten lain akan disajikan sebagai pembanding.
“Misalnya yang perlu dibandingkan dasar-dasar keputusan politik untuk membangun infratruktur dan berbagai pembangunan di bidang aspek lainnya. Misalnya pembangunan jalan di Elar, mengapa harus tahun ini dan mengapa tidak boleh dibangun di tahun depan,” jelas Edward.
Dia menambahkan, media baru tersebut memilih kabupaten Matim sebagai fokus pemberitaan. Hal itu karena media massa besar lainnya selama ini kurang mengekspose pemberitaan-pemberitaan di kabupaten yang sedang dipimpin bupati Yoseph Tote itu. (Adrianus Aba/VoN)