Borong, Vox NTT-Ruas jalan Provinsi NTT di Kabupaten Manggarai Timur (Matim) saat ini sudah kembali dilalui kendaran. Sebelumnya, hampir dua bulan jalan Bea Laing-Mukun-Mbazang ini lumpuh karena di sejumlah titik tertutup material longsor.
Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Matim Anton Dergon, kepada VoxNtt.com di ruang kerjanya, Senin (5/6/2017) mengatakan lalu lintas kendaraan di jalur itu lumpuh di bua bulan terakhir ini.
Lokasinya yakni dari arah Elar Selatan, Kota Komba menuju Borong. Setelah pihaknya membersihkan dengan alat berat, jalan kembali normal dan bisa dilalui kendaraan.
Kata Dergong, material longsor yang ada tidak hanya di satu tempat. Tapi di sejumlah titik, yakni mulai Desa Rana Mbata dan Desa Watu Pari di Kecamatan Kota Komba hingga di Kecamatan Elar Selatan, yakni di Desa Paan Waru, Teno Mese, dan Desa Gising.
Material longsor yang ada berupa batu ukuran besar, tanah dan batang pohon.
“Kurang lebih 5 hari kami di lokasi. Material longsor yang ada semuanya sudah digusur dan arus lalu lintas di jalur itu kembali normal. Hampir dua bulan lumpuh total. Kami baru lakukan gusur, karena selama ini alat lakukan gusur di tempat lain yang terjadi bencana serupa. Apalagi alat cuma satu,” kata Dergon.
Lanjut dia, bencana longsor yang menutup badan jalan itu, terjadi akibat hujan deras selama satu hari pada 6 April 2017 lalu.
“Akibatnya dinding tebing yang ada pada ruas jalur tersebut longsor ke bahu dan badan jalan. Volume longsor setiap titik itu, yakni sekira panjang 20-30 meter, tinggi sekira 2-6 meter dengan lebar sekira 4-8 meter,” jelasnya.
Sehingga kata Dergon, tidak bisa hanya dibersihkan secara manual. Selain menggunakan alat berat, oleh sejumlah staf BPBD dan dibantu oleh masyarakat setempat.
Material longsor menutup badan jalan, juga karena sejumlah kali mati yang ada, terjadi banjir.
“Ada berapa titik karena tebing longsor dan material tutup badan jalan. Tapi juga karena sejumlah kali mati di jalur itu terjadi banjir hebat. Sehingga semua tanah, kayu dan Batu bajir sapu dan tutup badan jalan,” kata Dergon.
Selain bencana longsor menutup badan jalan, pada titik tertentu di jalur itu putus. BPBD Matim telah mengatasinya dengan membuka jalan alternatif.
Hujan yang mengguyur wilayah itu, tidak saja mengakibatkan bencana longsor, tapi Kali Wae Muli di Elar Selatan menelan korban seorang ibu. Juga dua rumah terhanyut.
“Pada waktu yang sama, Kali Wae Muli terjadi banjir bandang. Korbannya seorang ibu dan dua unit rumah terhanyut banjir. Kami juga sudah memberi bantuan bencana kepada keluarga korban. Baik untuk ibu yang meninggal terhanyut banjir, juga untuk yang rumahnya disapu banjir,” katanya.
Dia selalu menghimbau kepada warga masyarakat, khususnya di wilayah yang rawan longsor, agar di musim hujan selalu waspada terjadi datangnya bencana.
Baik tanah longsor dan banjir bandang. Dergon juga berharap, agar pihak BPBD bisa diberi tambah satu alat berat loder. Biar setiap terjadi longsor, penanganannya cepat.
Sehingga tidak bisa mengndalkan satu alat berat di wilayah Matim yang begitu luas. (Nansianus Taris/VoN)