VoxNtt.com-Peristiwa dan masalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam dinamika kehidupan bermasyarakat khususnya masyarakat NTT.
Layaknya sebuah sejarah, tentu peristiwa yang terjadi di sekeliling kita tidak dilewatkan begitu saja seperti air yang mengalir. Sebaliknya, melalui peristiwa kita dapat merangkai makna dan merajut nilai sebagai pedoman kehidupan.
Pointnya, merefleksikan kehidupan adalah esensi dari kehidupan itu sendiri.
Terkait itu, redaksi voxntt.com mencoba mengulas kembali peristiwa yang terjadi seputar NTT melalui Top 5 News. Kami sajikan kembali berdasarkan rating tertinggi yang dibaca oleh masyarakat NTT maupun di luar NTT.
Pertama, AMA Kupang Dukung Kepolisian Tangkap Pembunuh Heri Lamawulan
Tragedi memilukan yang menimpa Heri Lamawulan, mahasiswa asal Adonara, Flores Timur, NTT mendapat kecaman keras dari Angkatan Muda Adonara (AMA) Kupang.
Heri demikian disapa adalah korban atas kasus pembunuhan sekelompok anak muda yang terlibat bentrok saat acara syukuran wisuda di RT 13/ RW 03 kelurahan Lasiana, Kota Kupang (07/10).
Menyikapi kasus ini, Angkatan Muda Adonara (AMA) Kupang mengadakan aksi 1000 lilin di ruas jalan Eltari Kota Kupang, Senin (10/10).
Aksi yang dihadiri oleh berbagai elemen pemuda dan masyarakat Kota Kupang ini merupakan kritik pedas atas fenomena matinya rasa kemanusiaan dalam tragedi ini.
Dalam aksi tersebut AMA juga mendukung sekaligus menuntut kepolisian untuk menangkap pelaku pembunuhan Heri.
Kedua, Detik-Detik Menjelang Tenggelamnya Kapal Dharma Kencana
Kapal Roll On Roll Off, Dharma Kencana XIII tenggelam di perairan Komodo sekitar pukul 19:30 wita, Jumat (14/10). Kapal ini berangkat dari pelabuhan Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Antonius, salah seorang penumpang yang selamat dalam musibah tersebut mengungkapkan detik-detik menjelang tenggelamnya kapal yang membawa 117 penumpang menuju Surabaya itu.
“Tiba-tiba kami dengar ada bunyi semacam ledakan, saat itu kami melihat ABK sudah panik dan minta semua penumpang untuk melompat ke laut,”kata Antonius.
Dalam kejadian ini semua penumpang dilaporkan selamat, sementara satu penumpang mengalami patah kaki dan sedang mendapat perawatan di Puskesmas Labuan Bajo.
Ketiga, Sambut Baru Kelabu di Desa Galang, Mabar
Dugaan pengeroyokan terjadi di Pau, Desa Galang, Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat (10/10). Persitiwa yang terjadi sekitar pukul 16.00 wita ini, berlangsung di rumah Arnoldus Antong saat acara syukuran sambut baru (komuni pertama) anaknya.
Kejadian ini bermula ketika salah satu terduga Hilarius Harung (HH), memberikan salaman keliling kepada semua tamu undangan termasuk bersalaman dengan Elisabet Jiji, istri dari salah satu korban penganiayaan.
Pada saat bersalaman dengan Elisabet, HH melemparkan tuduhan bahwa suaminya melakukan penggembosan ban sepeda motor milik anaknya.
Menerima tuduhan tersebut, Elisabet kaget dan langsung mencari suaminya, Siprianus Datul. Mendengar sang istri, Siprianus pun bergegas ke rumah Arnoldus Antong (TKP) untuk klarifikasi. Namun na’as menimpa Siprianus dan Hilarius Harung (rekan Siprianus).
Begitu memasuki rumah, saudara Hilarius Harung (HH) bersama Anus Maun (AM) langsung menyerang ke arah keduanya (Siprianus Datul dan Hendrikus Mandus). Hendrikus terjatuh dan pingsan seketika sementara Siprianus menderita bengkak dan memar di bagian kepala.
Kejadian ini telah dilaporkan ke polsek setempat. Informasi terakhir (17/10) dari pukul 08.00-17.00 wita diadakan pemeriksaan saksi-saksi atas kejadian itu. Nuansa pesta sambut baru yang sebenarnya agung dan mulia berbuntut pepecahan antar sesama warga kampung.
Keempat, Beatriks Rika Perempuan NTT Peraih Penghargaan Female Food Hero
Siapa sangka usaha Beatriks Rika, petani asal desa Bhera, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka akhirnya mendapat perhatian dari dunia internasional.
Oxfam, sebuah lembaga swadaya masyarakat internasional yang berbasis di Inggris dan Rimbawan Muda Indonesia akhirnya menjatuhkan pilihan kepada Ibu Beatriks sebagai salah satu Perempuan Pejuang Pangan Nasional atas keberhasilannya dalam menciptakan kedaulatan benih bagi para petani di NTT.
Ibu Beatrix Rika dipilih menjadi salah satu pemenang oleh karena kontribusinya pada petani di Bhera, Sikka, NTT.
Ibu Beatriks telah menekuni dunia pertanian sejak usia muda. Ia menanami lahannya dengan padi, jagung, umbi-umbian dan kacang-kacangan.
Perempuan kelahiran Lekebai, 26 April 1986 ini merupakan salah satu kader tani dampingan Wahana Tani Mandiri di kampungnya, Desa Bhera. Ia telah berhasil mengharumkan nama NTT yang penuh dengan stigma negatif di mata dunia.
Kelima, Universitas St. Paulus, Ruteng, Impian yang Segera Terwujud
Gereja Katolik Keuskupan Ruteng dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai sudah menanda tangani Momerandum of Understanding (MoU) untuk memperjuangkan STKIP Ruteng menjadi universitas, Senin (10/10/2016) lalu.
Perjuangan kedua lembaga ini untuk meningkatkan status STKIP Ruteng akan ditandai dengan berbagai upaya konkrit, seperti, penyedian dan pengembangan sumber daya manusia serta sarana dan fasilitas kampus. Nantinya lembaga pendidikan ini akan bernaung di bawah universitas Santu Paulus. (Redaksi/VoN)