Borong, Vox NTT-Sekretaris Daerah (Sekda) Manggarai Timur Matim, Mateus Ola Beda kecewa dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) karena tidak menghadiri kegiatan edukasi dan sosialisasi kepada sekolah dasar (SD) di Aula Kantor Camat Borong, Selasa (25/7/2017).
“Jujur saya sangat kecewa karena dalam kegiatan ini dinas P dan K Matim tidak hadir. Padahal sudah diundang dan kegiatan ini menyangkut masa depan pelajar di Matim,” ujar Ola Beda.
Dinas P dan K Matim juga kata dia, tidak ada peduli dengan hari anak nasional Indonesia yang jatuh pada 23 Juli.
Dia menyebut justru yang peduli ialah Bank NTT dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Di sini Pemda Matim harus malu,” tegas Ola Beda.
Pentingnya Program Simpel
Padahal menurut dia, kehadiran OJK untuk membantu mengajarkan perencanaan keuangan kepada anak melalui program tabungan simpanan pelajar (Simpel).
Program ini telah diluncurkan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 14 Juni 2015 lalu dengan tujuan untuk membangun budaya gemar menabung sejak dini.
“Sejak dini, anak sangat penting mengenal pengelolaan keuangan. Untuk itu pelajar, khusus SD diajak untuk gemar menabung. Sehingga kelak, dewasa menjadi pribadi yang memiliki perencanaan keuangan yang baik,” tukas Sekda Beda.
Dikatakan, dengan menabung berarti telah mempersiapkan pelajar agar dapat hidup lebih sejahtera di masa depan.
Dengan memiliki simpanan pula tentu dengan sendiri anak dapat berperan dalam pembangunan.
“Budaya pengelolaan keuangan bagi anaka sejak dini terus ditanam dan harus mendapat perhatian serius,” katanya.
Karena itu, Sekda Beda mengajak anak-anak SD agar menabung di bank melalui program Simpel tersebut.
Sementara Wakil Ketua OJK NTT, I Wayan Sadnyana yang ditemui VoxNtt.com di sela-sela kegiatan itu menjelaskan, sebagai lembaga yang mengatur dan mengawasi lembaga jasa keuangan, OJK juga memiliki tujuan untuk melindungi konsumen. Salah satunya dengan melakukan literasi keuangan.
Ini dimaksudkan agar semua elemen masyarakat, baik tua, muda, dewasa dan juga anak-anak dapat memahami pentingnya mengelola keuangan sejak dini.
OJK sangat menyadari bahwa budaya menabung sangat penting dimulai sejak dini agar dapat mendidik anak-anak.
Produk ini merupakan tabungan bagi para pelajar, mulai dari jenjang PAUD hingga SMA, yang diterbitkan secara nasional oleh perbankan di Indonesia.
Tujuan dari program ini agar para pelajar sebagai generasi penerus bangsa dapat menjadikan kegiatan menabung bukan hanya sebagai kewajiban melainkan kebutuhan atau gaya hidup.
“Berapa pun nominal jumlah simpanan pelajar itu, sepenuhnya aman karena industri perbankan diawasi oleh OJK. Dengan mengikuti kegiatan ini maka kami berharap seluruh peserta yang hadir dapat mengenal lebih dekat Lembaga OJK serta nantinya dapat memanfaatkan lembaga Jasa Keuangan dengan baik,” ujar Wayan. (Nansianus Taris/AA/VoN)