Maumere, VoxNtt.Com- Kelompok musik kolaborasi etnik dan modern, Orksetra Satu Sikka punya cara sendiri mendekatkan budaya lokal kepada kawula muda di Kota Maumere. Mereka menggelar konser jalanan.
Konser pertama pada Sabtu (2/9/2017) digelar di depan Kantor Redaksi Ekora NTT di Jl. Jendral Soedirman, Waioti, Alok Timur, Kabupaten Sikka.
Leader Satu Sikka, Emil Abong sengaja memilih cara ini karena menurutnya Sikka memiliki kekayaan budaya yang selama ini menjadi daya tarik Sikka.
“Ini cara kami mendekatkan musik kepada masyarakat sekaligus mengingatkan kembali kaum muda dengan seni dan budaya lokal kita,” terang Emil Abong kepada VoxNtt.Com.
Group orchestra yang pernah tampil di Singapura, China dan beberapa negara lainnya tersebut memainkan alat-alat musik tradisional mereka di pinggiran jalan.
Waning, gong, letor, klekor, juk, berpadu dengan gitar mengiringi sang vokalis menyanyikan lagu-lagu moderen berirama reggae.
Penampilan Satu Sikka tersebut mendapat perhatian dari para pengguna jalan. Banyak anak muda yang berkerumun menonton Emil, Varvin Velden, Januar, Andre Abong, Michonk Abong dan Roni beraksi.
Lebih jauh, Emil Abong menerangkan konser jalanan tersebut sengaja diadakan sebagai pra kondisi sebelum penampilan mereka di beberapa lokasi di Jakarta pada September dan Oktober mendatang.
Menurut rencana, Orkeestra Satu Sikka akan tampil sepangung bersama Ivan Nestorman dan Gilang Ramadhan di Bentara Budaya Jakarta dan beberapa lokasi sepanjang 28 September-5 Oktober 2017.
“Kami mendapat undangan dari Kemendagri dan Kemenpar serta Kedutaan Besar negara-negara Amerika Latin,” terang Emil.
Meskipun demikian, ketika ditanya terkait dukungan Pemkab Sikka untuk keberangkatan mereka kali ini, Emil mengaku tidak mendapatkan dukungan dari Dinas Pariwisata padahal pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Sikka.
Akan tetapi, hal itu tidak menyurutkan semangat Emil dan kawan-kawan. Minggu depan mereka akan kembali menggelar konser jalanan di lokasi lain di Kota Maumere.
Sementara itu, Cucun Suryana salah seorang warga yang turut menyaksikan Satu Sikka mengaku kagum dengan terobosan group musik tersebut. Dirinya berharap Satu Sikka tetap konsisten menggelar konser jalanan setiap malam minggu di sudut-sudut Kota Maumere.
Menurutnya Satu Sikka menunjukkan bahwa alat musik tradisional Sikka tidak kalah dengan alat musik moderen bila ada di tangan yang tepat.
“Ini bukan hanya menjadikan malam minggu menjadi ceria tetapi juga mendekatkan musik kolaborasi seperti ini dengan masyarakat dan orang muda,” ungkap Cucun. (Are De Peskim/VoN).