Maumere, Vox NTT- Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Sikka mengajak rakyat untuk memenangkan Pancasila dalam setiap sendi kehidupan.
Pasalnya LMND menilai selama 3 tahun kepemimpinan Jokowi-JK, Pancasila tidak menjadi ideologi yang melandasi kebijakan pembangunan di negeri ini.
“Kebijakan Jokowi-JK jauh dari cita-cita Tri Sakti dan Pancasila. Rakyat harus mengarahkan rezim ini kembali ke jalan yang benar jika tidak hanya akan ada liberalisasi sementara Indonesia yang mandiri, berdaulat dan berkepribadian hanya akan jadi jualan saat Pemilu,” tegas Ketua LMND Sikka, Leonardus Oktavianus kepada VoxNtt.com usai menggelar mimbar bebas di depan Kampus Universitas Nusa Nipa (Unipa), Jl. Kesehatan, Maumere, Jumat (20/10/2017).
LMND Sikka mengapresiasi kemajuan pembangunan infrastruktur dan sektor maritim.
Namun, di sisi lain pembangunan infrastruktur tanpa mempertimbangkan daya dukung APBN dinilai hanya menambah beban utang.
Ada kecenderungan pelibatan swasta yang berlebihan dalam pembangunan infrastruktur yang mengarah ke privatisasi BUMN.
Hal lain yang disoroti yakni pola Jokowi-JK yang mendorong liberalisasi investasi melalui deregulasi.
“Deregulasi maksudnya menghilangkan semua regulasi yang menghambat modal swasta dan menyediakan regulasi baru yang membuka peluang masuknya investasi asing sebesar-besarnya,” terang Oktavianus.
Dirinya menambahkan sistem pajak saat ini tidak adil dan memperparah ketimpangan sosial.
Tax Amnesty membuktikan banyak orang kaya yang masih menyembunyikan kekayaan yang harusnya dikenai pajak.
Investor asing juga diberi keringan pajak.
Bersamaan dengan itu tingkat kesejahteraan rakyat menurun akibat Jokowi-JK menyerahkan komoditi pokok seperti BBM dan listrik pada mekanisme pasar.
Angka kemiskinan tidak menurun signifikan dari 22,73 juta jiwa di tahun 2014 menjadi 27,77 pada Maret 2017.
LMND Sikka dalam waktu dekat akan membuka Posko Menangkan Pancasila di dua lokasi yakni Kampus Unipa dan Sekretariat LMND di Lorena, Kel. Beru, Maumere.
Posko tersebut akan menggelar diskusi dan menerima pengaduan masyarakat.
Penulis: Are de Peskim
Editor: Adrianus Aba